Meski demikian, menurut Sandiaga Uno, jumlah penonton yang ada saat ini tidak terlalu buruk.
"Karena kita ada beberapa target dan kita sudah punya tim untuk melihat dampak secara ekonomi, sosial, juga dampak peningkatan awareness atau pengetahuan tentang dampak destinasi Mandalika secara menyeluruh. Jadi saya tidak terlalu khawatir ada penurunan," kata Sandiaga Uno.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata NTB terkait beberapa target yang sudah ditetapkan.
Sejauh ini, kata Sandiaga Uno, penyelenggaraan event diyakini akan mencapai target tersebut.
"Sehingga masyarakat akan merasakan manfaatnya dan tentunya membuka peluang usaha yang lebih luas bagi masyarakat NTB," kata Sandiaga Uno.
Terkait promosi event WSBK, menurut Sandiaga Uno pihaknya sudah melakukan promosi habis-habisan.
"Wah promosi all out tuh, saya pakai digital kita juga kembangkan, targetnya lebih ke wisatawan nusantara," katanya.
Promosi gencar dilakukan dalam tiga minggu terakhir, sebab dia menyadari kebiasaan penonton berburu tiket jelang hari balapan.
UMKM Tekor
Sejumlah pedagang asongan yang ada di pintu masuk Sirkuit Mandalika mengeluhkan sepinya pembeli di gelaran event World Superbike (WSBK) Mandalika 2023.
Bahkan beberapa pedagang asongan nol penjualan di hari pertama dan hari kedua WSBK Mandalika 2023.
Di antaranyanya adalah Munakip, pedagang kaus Lombok asal Desa Sade, Lombok Tengah yang telah mengeluhkan sepinya minat pembeli di WSBK Mandalika 2023.
Kepada Tribun Lombok, Munakip bercerita sepinya pembeli pada hari pertama dan hari kedua karena memang jumlah penonton yang berdatangan juga dapat dibilang sedikit.
"Hari kedua lumayan sepi apalagi hari pertama itu juga sepi. Makanya zonk tidak ada keuntungan kita ini," terang Munakip di Sirkuit Mandalika Minggu, (5/3/2023).
Hal senada juga diungkapkan oleh Hariadi. Menurut Hariadi, sepinya pembeli karena mayoritas penonton berasal dari NTB, yang notabene berdaya beli rendah.