Ia pun saat ini merasa lebih khawatir. Pasalnya, masa kepemimpinan Zul-Rohmi akan berakhir pada 19 September 2023 mendatang.
"Ini kan akhir masa jabatan, jangan sampai habis masa jabatan kami belum dibayar. Ini urgent. Pertanyaan saya, apa jaminan dari penjabat nanti mau membayar kami?", tukasnya.
Pihaknya pun memastikan akan terus melakukan upaya-upaya kongkret hingga Pemprov NTB melakukan pembayaran kepada para rekanan.
Lebih jauh, Rahmatullah Jayadi meminta kepada asosiasi badan usaha maupun pekerja, untuk lantang bersuara perihal nasib kontraktor di NTB.
"Mari sama-sama, kasian saudara-saudara kita, ada yang jual rumahnya, ada yang cerai dengan istrinya, dikejar sama hutang, ndak berani pulang ke rumah, ditelpon setiap hari oleh pihak bank," tegasnya.
(*)