Gempa Bumi

Supini Video Call Anak Sebelum Jadi Korban Gempa di Turki

Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

I Nyoman Ranten memperlihatkan foto sang istri, Ni Wayan Supini semasa hidup, Minggu (19/2/2023). Ni Wayan Supini merupakan seorang pekerja migran Indonesia yang meninggal dunia akibat gempa bumi di Turki.

Sebelum bekerja di Turki, Ni Wayan Supini dan I Nyoman Ranten merupakan pekerja pariwisata di kawasan Kuta. Pandemi Covid-19 membuat keduanya harus pulang kampung ke Klungkung karena industri pariwisata sedang sepi saat itu.

I Nyoman Ranten memilih pensiun dini, sedangkan istrinya memutuskan meninggalkan 3 anaknya untuk bekerja sebagai terapis spa di Turki.

Ni Wayan Supini berangkat ke Turki pada bulan Juli 2022 lalu, setelah mengikuti kursus keterampilan terapis secara mandiri di Karangasem.

Di mata Ranten, Wayan Supini merupakan sosok wanita pekerja keras dan bertanggung jawab dengan keluarga. Selama bekerja di Turki, Supini sempat beberapa kali mengirimkan uang untuk keperluan keluarga. Termasuk keperluan untuk Hari Raya Galungan dan Kuningan pada awal tahun lalu.

Sebelum dipastikan sebagai warga Klungkung, sempat ada kabar bahwa Supini merupakan warga Badung. Ini didasarkan pada KTP-nya.

Namun setelah pihak Dinas Perinaker (Perindustrian dan Tenaga Kerja) Badung melakukan penelusuran, diketahui bahwa Supini adalah warga Klungkung.

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Kadisperinaker) Badung, Putu Eka Merthawan, mengatakan bahwa Supini berangkat ke Turki pada Juli 2022 lalu.

Namun, nama Supini tidak terdaftar di Sistem Komputerisasi untuk Pelayanan Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (SISKOP2MI), sehingga kemungkinan besar ia ke Turki menggunakan visa kunjungan atau liburan (visit/holiday visa).

"Jadi almarhum ini berangkat bekerja ke luar negeri untuk pertama kali, diajak oleh temannya yang berada di Turki," ucapnya. (mit/sar/gus/tribunbali)

Berita Terkini