Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Ema Widiastuti, Business Development Director Indonesia Tourism Development Center (ITDC) hadir sebagai pembicara pada talkshow nasional dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-1 TribunLombok.com, Kamis (16/2/2023).
Talkshow ini mengambil tema "Ayo Dukung Green Energy: Setelah Sirkuit Mandalika, Ada Apa Lagi di NTB 2023?" yang menghadirkan semua kepala daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ema Widiastuti mengungkapkan, ITDC sebagai BUMN pengembang Kawasan khusus Ekonomi Khusus Mandalika memastikan dirinya datang ke Mandalika, NTB sebagai agent of development.
ITDC datang untuk membentuk sebuah kawasan dengan berbagai penunjang pariwisata, seperti hotel, restoran, termasuk atraksi-atraksi seni, budaya, dan lain sebagainya.
Baca juga: ITDC dan MGPA Targetkan Jumlah Penonton WSBK Mandalika 2023 Tembus 70 Ribu Orang
"Karena membangun sesuatu tentunya harus ada penarik keramaian, makanya di awal ITDC membangun Sirkuit Mandalika sebagai penarik keramaian," terang wanita lulusan University At Albany Amerika Serikat ini.
Menurut Ema Widiastuti, wujudnya tersebut dapat dinikmati ketika menyelenggarakan event World Superbike (WSBK), MotoGP dan berbagai event internasional lainnya di Mandalika.
"Jadi kita akan selenggarakan event layang-layang (kite) tapi dalam Sirkuit Mandalika. Mungkin kalau layang-layang pinggir pantai itu biasa. Tapi kalau dalam sirkuit itu sesuatu yang mungkin unik," sebutnya.
Dikatakannya, pada bulan Agustus 2023 nanti juga ada yang baru, di mana Asia Road Racing Championship (ARRC) akan diselenggarakan di Sirkuit Mandalika.
Baca juga: MotoGP dan WSBK 2023 Hadir Lagi di Sirkuit Mandalika, IMI Bersama ITDC & MGPA Matangkan Persiapan
Termasuk Mandalika Ultra Trail, Pesta Rakyat, Pesta Kembang Api juga akan diselenggarakan pada bulan Desember 2023.
ITDC akan menambah atraksi yang tujuannya adalah, supaya orang datang tertarik lagi untuk membangun Mandalika.
Lebih lanjut Ema Widiastuti menjelaskan, tentunya, untuk menunjang green tourism destination berdasarkan aturan nasional, maka ruang terbuka hijau harus ada sedikitnya 20 persen.
Namun ITDC justru menambahkan persentasenya hingga 60 persen.
"Artinya 40 persen di Kawasan yang ITDC kembangkan merupakan ruang terbuka hijau di mana itu yang kembangkan di pulau sebelah bagaimana kawasan tetap hijau tetapi kami mengembangkan beberapa hotel yang ada di dalamnya," bebernya.
Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.