Ia merupakan anak pertama dari pasangan KH Ibrahim (Mama Ibrahim) dan Hj Siti Muslihat. Abah Aos menjadi mursyid ke 38, meneruskan Abah Anom.
TQN merupakan salah satu dari sekian Tarekat Mu’tabaroh yang terdaftar kedalam JATMAN (Jam’iyyah Ahli Thoriqoh Mu’tabaroh An-Nadhliyyah).
Dengan gabungan dari 2 tarekat besar yakni Qodiriyyah dan Naqsyabandiyyah. Tarekat Qodiriyyah merupakan ajaran tarekat yang bersumber kepada Syekh Abdul Qodir Jaelani yang mempunyai gelar Shulthon Auliya (Rajanya para wali) dengan ciri yang melekat Dzikir Jahar (Suara keras).
Tarekat Naqsyabandiyyah yang dinisbatkan kepada Syekh Bahauddin An-Naqsyabandi dengan ciri yang melekat adalah Dzikir Khofi (Suara Halus).
Kedua tarekat besar itu digabungkan oleh Ulama besar asal Indonesia yaitu Syekh Ahmad Khotib Sambas.
(*)