Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Gepeng atau pengemis di Kabupaten Lombok Timur semakin marak.
Mereka beraksi di setiap perempatan lampu merah dengan berbagai modus, mulai memanfaatkan anak-anak dan disabelitas.
Bahkan baru-baru ini, gepeng di Lombok Timur sampai masuk ke setiap rumah warga dan toko untuk meminta-minta.
Hal tersebut dibenarkan Kasatpol PP Lombok Timur Slamet Alimin yang dikonfirmasi TribunLombok.com, Selasa (17/1/2023).
Dikatakannya, pihaknya juga geram atas kondisi tersebut. Akan tetapi ia belum bisa berbuat banyak sebelum berkoordinasi dengan pihak terkait, dalam hal ini dinas sosial.
Baca juga: Satpol PP Lombok Timur Kerahkan 3 Peleton Anggota untuk Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2023
"Dalam hal ini wewenangnya OPD terkait, namun jika sampai mengganggu kenyamanan dan ketertiban umum maka kita akan tindak," ucapnya.
Untuk itu, Satpol PP Lombok Timur akan segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait atas keberadaan gepeng tersebut.
Terlebih rata-rata para gepeng memanfaatkan kekurangan para penyandang disabilitas untuk mendapatkan belas kasihan dari para pengendara.
"Mereka memanfaatkan disabilitas, kita bukan su'udzon tapi mungkin gepeng ini sudah terorganisir," katanya.
Satpol PP mengkhawatirkan lebih banyak lagi orang yang tak bertanggungjawab memanfaatkan kekurangan penyandang disabilitas.
Selain itu modusnya dengan cara memanfaatkan anak-anak untuk menjadi gepeng di tengah jalan.
"Ini kalau kita tidak basmi dari akarnya justru akan bertambah lagi, apalagi nantinya jika ia mendapatkan keuntungan bisa-bisa makin kegirangan mereka," kata Selamet.
(*)