Natal dan Tahun Baru

Indonesia Masih Tergantung Impor untuk Komoditas Kedelai, Bawang Putih dan Daging Sapi

Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi daging sapi. Indonesia masih tergantung impor untuk tiga komoditas pangan yaitu kedelai, daging sapi dan bawang putih.

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA – Ada tiga komoditas pangan yang masih membutuhkan dukungan pemenuhan dari impor. Ketiganya ialah kedelai, bawang putih dan daging sapi.

Pengamat Pertanian dan Guru Besar Teknologi Hasil Pertanian Unika Santo Thomas Medan Posman Sibuea mengatakan, pemerintah harus serius menjaga ketersediaan tiga komoditas ini sepanjang tahun.

Baca juga: Kunyah 6 Siung Bawang Putih Panggang Setiap Hari, Hal Ini akan Terjadi Pada Tubuh Kurang dari 24 Jam

"Peningkatan produksi lokal, it's very. Pemerintah harus menghidupi tema pangan berdaulat, bangsa bermartabat dengan memacu produksi pangan lokal," kata Posman kepada Kontan.co.id, Kamis (22/12/2022).

Ia mengatakan, impor merupakan alternatif terakhir. Oleh karenanya, pemerintah harus memberdayakan komoditas lokal. Misal daging sapi dapat disubstitusi dengan non sapi seperti kambing, domba, ikan.

Sedangkan kedelai untuk tempe harus mulai menggunakan kacang lokal non kedelai. Kemudian bawang putih yang 100 persen impor, Posman mengatakan, Indonesia harus mulai membudidayakan lebih serius di lahan-lahan yang sudah disediakan seperti di food estate.

"Yang dilakukan adalah penguatan cadangan pangan di setiap wilayah. Sebab akan berdampak untuk memacu produksi pangan lokal," imbuhnya.

Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) Budi Waryanto menuturkan, untuk impor kedelai dan bawang putih memang tidak diatur Badan Pangan Nasional.

Namun, dalam memenuhi pasokan, Badan Pangan Nasional telah meminta bantuan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mempercepat pemasukan impor dengan mendorong importir merealisasikannya. Adapun untuk daging sudah ada penugasan importasi ke IDFood.

"Badan Pangan sudah minta bantuan Kemendag dalam hal ini yang memiliki regulasi impor untuk mempercepat masuknya impor dengan mendorong importir merealisasikan," kata Budi.

Sebelumnya untuk rencana importasi kedelai, Bulog menyebut, masih menemui kendala dalam izin dan karantina di negara asal.

Badan Pangan sudah melakukan koordinasi dengan Badan Karantina Kementerian Pertanian untuk membantu percepatan. Dengan demikian harapannya impor kedelai dapat secepatnya masuk.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan, sesuai hasil rakortas pihaknya mendapat penugasan importasi kedelai dengan kuota 300.000 ton.

Saat ini impor kedelai sedang proses. Rencananya kedelai impor akan didatangkan dari Amerika dan Afrika Selatan. "Kedelai masih berproses, dari Afrika Selatan sama Amerika rencananya," kata Awaludin.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas mengatakan, kedelai impor sebelumnya diharapkan dapat masuk pada November. Namun kembali impor memerlukan rangkaian alur yang tak mudah.

"(Sampai akhir Nataru?) InsyaAllah, saya tetep berusaha. Tapikan saya ngga bisa bilang pasti datang (Nataru), nanti kalau ngga datang jadi saya bohong kan. Saya ngga bisa seperti itu," kata Buwas ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (16/12/2022).

Halaman
12

Berita Terkini