Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Ditemani secangkir kopi hangat sore itu, pandangan Harisma Aly Satria (38) tampak tenang.
Harisma Aly Satria menikmati tanaman bunga di sekitar area pendopo bupati Lombok Timur.
Kicauan burung masih terdengar bersahutan di antara taman pendopo bupati menjelang petang.
Bang Ayi begitu Harisma Aly Satria karib disapa.
Namanya mungkin belum terlalu familiar di telinga sebagian orang.
Dia adalah sosok putra kedua dari Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy.
Baca juga: Sukiman Azmy Ungkap Inisiator Awal Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional TGKH Zainuddin Abdul Madjid
Harisma Aly Satria merupakan sosok yang sederhana, punya gaya mirip dengan sang ayahnya.
Ternyata, di balik kesederhanaan dan karakternya yang tenang, Harisma Aly Satria merupakan seorang pemikir.
Setiap berbicara, Harisma Aly Satria selalu mencetuskan ide-ide berilian.
"Saya ingin sekali memberikan sumbangsih untuk masyarakat, khususnya di Kabupaten Lombok Timur," ungkapnya penuh harap.
Setiap kata yang dilontarkan mengisyaratkan dirinya memiliki hasrat untuk mendedikasikan diri untuk daerahnya, Lombok Timur.
Banyak hal yang ingin Harisma Aly Satria kembangkan di Bumi Patuh Karya ini.
Diantaranya mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk maju.
Menurut Harisma Aly Satria, hal itu perlu usaha yang ulet serta keistiqomahan untuk mewujudkannya.
Semangat Harisma Aly Satria alias Bang Ayi terlihat ketika menyebut tentang kewirausahaan.
Ini tidak lepas dari bidang yang digelutinya selama ini. Namun ia membutuhkan sebuah wadah untuk memperjuangkan hal tersebut.
Salah satunya menjadi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTB.
Maka dari itu, Harisma Aly Satria optimis untuk maju pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang lewat Partai Bulan Bintang di Dapil Empat.
"Untuk mewujudkan itu semua, mau tidak mau kita harus berani tampil sebagai calon Legislatif pada Pileg mendatang," ungkapnya penuh semangat.
Pilihannya untuk maju sebagai calon legislatif tidak semata-mata soal kekuasaan.
Hal ini merupakan bagian dari upaya meneruskan apa yang telah dirintis sang ayah (HM Sukiman Azmy), terutama pembangunan dalam sektor ekonomi manusia.
Ia melihat indeks pembangunan manusia (IPM) Lombok Timur banyak mendapatkan perhatian, serta mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Bang Ayik mengisahkan, dirinya merupakan salah satu wirausaha yang pernah bekerja di beberapa perusahaan, namun tahun 2022 memutuskan untuk resign.
Ketika memutuskan keluar dari profesi yang selama ini tekuni.
Di hari yang sama ia mendapatkan tawaran dari perusahaan asing yakni Chief Principal dari Swedia, dan dari Perusahaan Amerika Milwaukee Power Tools, tetapi ia menolak tawaran tersebut.
Sebab jika diambil, ia tidak bisa menjalankan aktivitas secara maksimal.
Maka dari itu, niatnya untuk terjun ke dunia politik sangat bulat.
Bermodalkan profesinya dan banyak pelajaran yang ia peroleh dari sang bapak.
"Sampai sekarang bapak itu seperti kita ketahui sebagai bapak pemekaran di NTB karena betul-betul sangat menguasai," ujarnya.
Berangkat dari hal itu, perlu ada yang meneruskan semangat perjuangannya serta meneruskan pondasi-pondasi yang sudah di bangun.
Terutama jika ia terpilih jadi anggota legislatif, ada beberapa sektor yang akan menjadi bidikannya yakni sektor pendidikan.
Kemudian meningkatkan kesejahteraan dan status guru, baik sekolah negeri maupun swasta yang berstatus honorer.
Tidak hanya itu, sektor kesehatan tidk luput dari perhatiannya, dimana masih adanya kasus stunting di Lombok Timur.
Walau penurunannya cukup signifikan, namun hal ini tetap dikawal sehingga masyarakat betul-betul faham dan sadar tentang pentingnya gizi yang seimbang.
"InsyaAllah jika dinasipkan naik jadi anggota legislatif, kita akan murni mengabdi untuk masyarakat," ujarnya.
Sosok Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy menjadi penyemangat buatnya untuk terjun ke dunia politik.
Apa yang diterapkan untuk masyarakat selama ini, itulah yang diterapkan kepadanya dan saudara-saudaranya yang lain, baik keistiqomahannya, keikhlasan, betul-betul berdiri di atas kaki sendiri, berusaha sendiri.
Prinsipnya, apa pun yang dikerjakan dengan maksud yang baik, maka baik pula hasil yang akan didapatkan.
"Seperti kata pepatah "kerja keras tidak akan mengkhianati hasil".
Prinsip-prinsip tersebut ditanamkan sang bapak HM Sukiman Azmykepadanya serta saudaranya yang lain.
Sejak masih menjadi TNI beberapa tahun silam, salah satu pesan yang paling ia ingat yaitu, istiqomah terhadap apa yang menjadi tujuan awal.
"Makanya strategi politik pun tetap saya akan terapkan apa yang pernah dilakukan oleh bapak bupati," ungkapnya dengan keyakinan.
Profil Harisma Aly Satria
Harisma Aly Satria merupakan anak kedua dari pasangan HM Sukiman Azmy dan Hj Hartati Sukiman.
Nama Harisma diambil dari gabungan nama kedua orang tuanya yakni Hartati dan Sukiman.
Ia mempunyai kakak bernama Muhamnad Haris Adi Laksmana, dan adiknya Muhammad Johan Amin.
Harisma Aly Satria Lahir di Pekan Baru pada 12 Agustus 1984, saat SD kelas dua dipindah ke Magelang sekitar tahun 1994, kemudian Pindah ke Jakarta saat bupati Sukiman menjadi TNI angkatan darat.
Harisma Aly Satria tamat SD Pada 1996, ia menempuh pendidikan Ma'had di Pondok Pesantren Moderen Assalam Solo, dari 1996 hingga tahun 2000.
Belum sempat selesai di tingkat Aliyahnya, pindah lagi ke Selong, pada waktu itu Bupati Lombok Timur HM Sukiman menjadi Dandim 1815 dan sekolah di SMA 1 Selong hingga selesai.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di SMA 1 Selong, kemudian melanjutkan kuliah di Jakarta di Universitas Prof DR Mustofa, mengambil jurusan Hubungan Internasional (HI) fakultas Fisipol, walaupun dirinya sempat mengikuti seleksi di IPDN.
Lulus kuliah di 2007, akhirnya ia bekerja di sektor swasta, di bidang private, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Walaupun dengan status kontrak, akan tetapi dari sinilah ia mengembangkan dan mencari jaringan bisnis, sehingga mendapatkan chanel di beberapa perusahaan swasta.
Akhirnya di 2010 ia bergabung di PT Atlas Copco Indonesia salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Maining, drilling equipment dan Power tools dan sebagainya.
Cerita Harisma Aly Satria membuka langakah baru perjuangannya yang meneladani sang ayah, sebagai modal untuk terjun ke dunia politik NTB 2024.
(*)