Khusus untuk atlet, kontingen Kota Mataram disebutnya telah menjalani pelatda selama 3 tahun terakhir.
"Kesiapan teknis lainnya juga sudah hampir 80-90 persen sudah siap," tandasnya.
Sebelumnya, Pada Senin, (21/11/2022) KONI NTB bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) menggelar rapat koordinasi bersama dengan jajaran pengurus KONI di 10 Kabupaten/Kota.
Rakor tersebut secara khusus membahas persiapan menggelar Porprov.
"Alhamdulillah persiapan teknis sudah kita lakukan jauh-jauh hari, kita sudah siap," kata Ketua KONI NTB H Mori Hanafi kepada TribunLombok.
KONI NTB mengajukan anggaran 14 miliar untuk gelaran Porprov kali ini.
"Kita memahami juga kondisi keuangan daerah saat ini sedang tidak sehat. Tetapi sebagai gambaran, pada Porprov 2018 silam yang hanya ada 26 cabor anggarannya 10 miliar. Artinya dari 2018 ke 2023 nanti ada selang waktu 5 tahun," jelasnya.
Adapun Porprov kali ini akan mempertandingkan sebanyak 35 cabor. Terdapat kenaikan 9 cabor jika dibandingkan Porprov 2018 silam.
Dari 9 cabor untuk 10 Kabupaten/Kota itu minimal kenaikkannya 100 orang per cabor.
"Jadi akan ada penambahan untuk 900 orang, baik dari makanannya, penginapan, transportasi, begitu kira-kira. Jadi kalau kita minta tambah kita tidak mengada-ada, sudah ada cerminannya. Kita berharap naik," beber anggota DPRD NTB itu.
Angka 14 miliar itu, kata Mori paling banyak akan dialokasikan kepada akomodasi dan konsumsi para atlet dan pelatih.
"Konsumsi sehari 5 kali, 3 kali makan dan dua kali ekstra-puding (snack)," ungkapnya.
Mori mengaku, dari angka 14 miliar anggaran yang diajukan tersebut, pihaknya mengaku mengemas Porprov lebih sederhana.
Pada prinsipnya, KONI NTB juga menyebut seandainya anggaran akan dikurangi, maka pemangkasannya tidak terlalu signifikan.
"Kita sederhana, tetapi pada prinsipnya KONI siap juga berkurang, misal 1 miliar. Makanya tadi saya sampaikan seperti kirab mislanya disederhanakan, pembukaan dan penutupan disederhanakan, itu juga kalau kita sederhanakan mungkin kurang-kurang sedikit," ungkapnya.