Jamil yang dikenal dengan sapaan Jabrik masih menjadi pemain yang dikenal oleh para pengamat sepakbola daerah, khususnya di Kabupaten Lombok Timur.
Jamiludin juga mengungkapkan pandangannya terkait euforia World Cup Qatar 2022.
Dia mengharapkan agar ajang Piala Dunia 2022 jangan dijadikan ajang untuk taruhan.
Kejuaraan sepak bola paling bergengsi sedunia itu pun mesti menjadi pembelajaran bagi Indonesia untuk mengelola sepak bola lebih baik.
Sepak bola menjadi wadah mempersatukan bukan menjadi wadah pemecah belah.
"Cukuplah tragedi Kanjuruhan menjadi kasus terakhir di catatan kelam persepakbolaan tanah air," demikian Jamiludin. (*)