Berita Lombok Utara

Detik-detik Longsor Desa Malaka Lombok Utara, Warga Dengar Gemuruh hingga Teriakan Minta Tolong

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi pohon-pohon yang terbawa arus banjir dan longsor di Dusun Badung, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. warga asal Dusun Badung, Desa Malaka menceritakan bagaimana kronologis kejadian bencana banjir dan longsor yang saat itu terjadi.

Laporan Wartawan Tribunlombok.com Lalu M Gitan Prahana

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA - Banjir dan longsor melanda Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, pada Minggu (16/10) kemarin.

Kejadian tersebut diakibatkan karena curah hujan yang begitu tinggi sejak siang hingga malam hari.

Sehingga membuat area perbukitan di sekitaran tempat tersebut tak bisa menahan derasnya hujan dan akhirnya longsor.

Baca juga: Jalan Raya Senggigi Akses ke Lombok Utara Bisa Dilewati Lagi Setelah Bersih dari Material Longsor

Mazhat, warga asal Dusun Badung, Desa Malaka menceritakan bagaimana kronologis kejadian bencana banjir dan longsor yang saat itu terjadi.

Dimana sesaat sebelum kejadian, dirinya tengah berada di sekitar bukit untuk berkebun jambu mente.

"Kemudian sekitar pukul setengah empat saya berangkat pulang, dengan kondisi hujan lebat," ungkap Mazhat, Senin, (17/10/2022).

"Lalu setelah mau sampai dusun, sekitar jam 4, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari atas bukit," lanjutnya.

Setelah itu, dirinya kemudian melihat air mulai meluap melewati aliran sungai ditambah dengan pohon-pohon yang juga ikut terhanyut dari atas bukit.

"Saat itu, tiba-tiba terdengar juga suara minta tolong dari para pemilik rumah yang berusaha menyelamatkan diri dan barang-barangnya," ujar Mazhat.

Di antaranya yang paling terdampak adalah satu rumah warga Dusun Badung hayut oleh aliran banjir dan longsor, sedangkan rumah lainnya hanya terendam banjir dan material longsor.

"Hanya satu rumah yang parah, karena semua isi rumah habis dibawa luapan banjir dan longsor" terang Mazhat.

Di samping itu, ia juga menuturkan bahwa sumber air bersih ditempatnya saat ini pun ikut terdampak.

Baca juga: Taufan Rahmadi Minta Pemkab Lombok Utara Tinjau Kembali Aturan Penjemputan Wisatawan di Tiga Gili

"Di mana aliran air bersih telah rusak dan air sumur pun menjadi keruh," lanjutnya.

Sehingga dirinya berharap agar segera mendapat perhatian dan bantuan dari pihak terkait, untuk membersihkan pohon-pohon yang terbawa akibat luapan banjir dan longsor.

"Sebab jika tak segera dibersihkan, dirinya takut jika curah hujan kembali tinggi, pohon-pohon yang telah terbawa arus banjir dan longsor sebelumnnya, bisa-bisa dibawa lagi oleh aliran sungai," pungkas Mazhat.

(*)

Berita Terkini