Nahdlatul Wathan

Pendiri Nahdlatul Wathan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Dikagumi Ulama Dunia

Editor: Sirtupillaili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendiri Nahdlatul Wathan Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainududdin Abdul Madjid dengan karyanya Sholawat Nahdlatain.

Dikutip dari buku “Keagungan Pribadi Sang Pencinta Maulana” Zainuddin adalah anak emas yang dilahirkan oleh alam, dan dibesarkan pleh ash-Shaulatiya.

Zainuddin adalah kekasih Allah yang dirasakan hikmahnya oleh ash-Shaulatiyah sepanjang zaman.

Dengan berjalannya waktu, pada akhirnya tiba masanya Zainudin meninggalkan ash-Shaulatiyah.

Kepergiannya merupakan kehilangan terbesar madrasah tertua di tanah suci Makkah itu.

Salah satu cerita kehilangan terucap dari guru mulia Maula al-Syaikh Hasan al-Masysyath:

ذهب العلم “Ilmu telah pergi”.

Beliau juga mengatakan ash-Shaulatiyah telah kehilangan ahli ilmu, ash-Shaulatiyah kehilangan kebanggaannya, ash-Shaulatiyah telah redup sinarnya. Sosok Zainuddin tidak dilihatnya sebagai murid semata.

Tetapi Zainuddin adalah representasi ahli ilmu dan kepulangannya ke Indonesia adalah kehilangan bagi ash-Shaulatiyah.

Kini setelah sekian puluh tahun Maulana al-Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid meninggalkan madrasah ash-Shaulatiyah. Namanya masih menggema di Makkah al-Mukarramah.

Al-Syaikh Muhammad bin Alawi bin Abbas al-Maliki sekembalinya dari ziarah tahun 1980-an, di depan murid-muridnya dia berujar, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid adalah manusia yang tiada duanya.

Dia berkata: ما فيه قده في العالم “Zainuddin tida duanya di dunia.”

(*)

Tulisan ini merupakan karya Ruhul Qudus, mahasiswa IAIH NW Lombok Timur

Berita Terkini