TRIBUNLOMBOK.COM, MALANG - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) sudah berada di Malang, Jawa Timur untuk mengumpulkan data tragedi Kanjuruhan.
Selanjutnya, TGIPF akan menganalisa dan menyusun laporan penyebab utama rusuh usai laga Arema FC Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, pada Sabtu (1/10/2022)
Cara kerja TGIPF tragedi Kanjuruhan yang diketuai Menkopolhukam Mahfud MD ini yakni bekerja di lapangan hingga Minggu (9/10/2022) kemudian dilanjutan menganalisis temuan dan penyusunan laporan.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa TGIPF tersebut nantinya akan mengumpulkan fakta dan segala informasi dari berbagai pihak untuk kemudian disampaikan secara menyeluruh kepada masyarakat.
Baca juga: Komnas HAM Ungkap Fakta Pilu Kondisi Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan
Tim akan berbagi tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing.
“Sanksi dari PSSI ada. Pidana nanti yang mengumumkan dari Polri, jadi dibagi-bagi. Audit untuk bangunan nanti yang menyampaikan adalah dari Kementerian PU, tetapi secara keseluruhan nanti tim gabungan independen pencari fakta yang akan menyampaikan,” kata Jokowi usai meninjau Stadion Kanjuruhan, Rabu (5/10/2022) dikutip dari laman resmi Setpres.
Dari pandangan sekilas Presiden Jokowi, problemnya pada pintu yang terkunci dan tangga yang terlalu tajam.
"Ditambah kepanikan yang ada, tapi itu saya hanya melihat lapangannya,” ucap Presiden dalam keterangannya kepada awak media di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Rabu, 5 Oktober 2022.
Presiden Jokowi kembali menegaskan bahwa tata kelola persepakbolaan Indonesia perlu diperbaiki secara keseluruhan, baik dalam hal tata kelola pertandingan, stadion, penonton, hingga pengamanan.
Presiden juga menambahkan bahwa Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) menyatakan kesiapannya untuk membantu memperbaiki tata kelola tersebut.
“Saya kira kita memang perlu evaluasi total semuanya, baik manajemen pertandingan, manajemen stadion, manajemen penonton, manajemen waktu, manajemen pengamanan. Semuanya harus dievaluasi total agar peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan ini tidak terjadi lagi, jelas semuanya,” tegas Jokowi.
Presiden Jokowi berharap agar tragedi sepakbola ini sebagai yang terakhir.
Presiden akan menginstruksikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memeriksa infrastruktur dari stadion yang digunakan dalam pertandingan sepak bola.
Ketua TGIPF tragedi Kanjuruhan Mahfud MD mengatakan, timnya tim bentukan Presiden ini akan menemui semua pihak terkait laga Arema Vs Persebaya itu.
Mulai dari persiapan, pelaksanaan pertandingan, terjadinya kerusuhan, pascarusuh, dan penanganan korban.