Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Dampak kenaikan harga BBM subsidi tak mempengaruhi biaya SPP santri Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan Dinyah Islamiyah (NWDI) Hamzanwadi, Pancor, Lombok Timur.
Ponpes di bawah naungan Yayasan Pendidikan Hamzanwadi ini memahami kondisi perekonomian orang tua santri.
Ketua Umum YPH PPD NWDI H M Djamaluddin memastikan, kenaikan harga BBM tidak akan berimbas pada pembayaran pendidikan santri Ponpes.
Sejauh ini dari pihak yayasan sendiri masih melihat dampak dari kenaikan harga BBM subsidi ini.
Baca juga: Bansos Tak Sebanding Dampak Kenaikan Harga BBM, TGB: Kebijakan Pemerintah Jangan Memudharatkan
Namun yayasan juga memahami kondisi ymasing-masing orang tua santri.
"Saat ini beban dari orang tua santri semakin besar, bahwa inkam tidak bertambah sementara kenaikan biaya konsumsi semakin tinggi. Oleh karenanya lah, kami berpikir tidak tepat sementara ini untuk menaikkan pembayaran santri, sementara orang tua santri mengalami kesulitan dalam perekonomiannya," ucap Djamaluddin saat dikonfirmasi TribunLombok.com, Senin (12/9/2022).
Dia menyampaikan, saat ini belum ada kebijakan terkait kenaikan biaya SPP dalam bentuk apapun.
Djamaludin menjelaskan, yayasan masih melihat selama beberapa bulan ke depan mengenai dampak BBM terhadap operasional madrasah dan yayasan secara umum.
Namun pihaknya tidak menafikkan memang kenaikan harga BBM ini akan juga memberikan dampak terhadap yayasan secara langsung.
"Pasti berdampak, tapi belum sampai pada kebijakan untuk menaikkan SPP santri ataupun pembayaran apapun," jelasnya.
Dia juga tidak terbersit rencana untuk menaikkan biaya SPP santri dalam waktu mendatang.
"Walaupun ada kebijakan seperti itu, dari yayasan satu tahun sebelum penerimaan santri baru, baru kita bisa menurunkan suatu kebijakan," tutup Djamaludin.
(*)