TRIBUNLOMBOK.COM - Hotman Paris menyoroti kasus majikan atau perusahaan yang menahan ijazah karyawannya.
Hal itu Hotman Paris lakukan setelah mendapat laporan dari wanita bernama Bela.
Menurut Bela, ada beberapa temannya yang ijazahnya ditahan jika ingin bekerja di suatu perusahaan.
Tak hanya itu, teman-teman Bela ini juga harus membayar penalti jika tidak selesai kontrak yang diberikan.
Bela kemudian mendatangi Hotman Paris untuk menanyakan hal tersebut.
Menanggapi hal ini, Hotman Paris menyinggung Menteri Tenaga Kerja.
"Mohon segera keluarkan peraturan yang melarang majikan atau perusahaan menahan ijazah dari pegawainya," kata Hotman seperti dikutip dari akun Instagram @hotmanparisofficial pada Rabu (7/9/2022).
Hotman mengatakan, hal itu biasanya dilakukan apabila karyawan keluar sebelum kontrak selesai atau melakukan pelanggaran.
"Itu tidak manusiawi," tegas Hotman Paris.
Pasalnya, karyawan yang ditahan ijazahnya biasanya hanya mereka yang gajinya masih sekitar UMR.
Baca juga: Viral Ibu Ngadu ke Hotman Paris, Sebut Anaknya Dirudapaksa Oknum Sekolah: Lapor Polisi Sejak 2021
"Menteri Tenaga Kerja, itu tugasmu untuk mengeluarkan peraturan, sudah sering terjadi seperti itu di mana-mana di Indonesia," kata Hotman.
"Kenapa Menteri Tenaga Kerja diam saja? Ayo dong kerja yang benar," imbuhnya.
Tak hanya Menaker, Hotman juga menyinggung Polri.
"Tolong dicarikan pasal yang tepat agar majikan yang menahan ijazah pegawatinya bisa dipidanakan," kata Hotman.
Hotman mengaku pusing karena terlalu banyak masalah hukum di Indonesia.
Ibu Asal Medan Ngaku Anaknya Dirudapaksa Oknum Sekolah
Hotman Paris kembali menjadi sorotan publik.
Kali ini, Hotman Paris dilapori oleh seorang ibu bernama Imelda.
Kepada Hotman Paris, Imelda mengaku bahwa anaknya dirudapaksa oleh oknum sekolah yang berada di Medan.
Hal tersebut terungkap dalam video di akun Instagram Hotman Paris.
"Hotman sudah tiba di Kopi Johny dan ada satu kasus mengharukan," ujar Hotman seperti dikutip pada Rabu (7/9/2022).
"Inilah anak kecil cewek umur 10 tahun yang diduga diperkosa oleh berbagai orang, oleh oknum pimpinan sekolah, pimpinan administrasi, bahkan tukang sapu dari sekolah tersebut," imbuhnya.
Hotman kemudian mengatakan bahwa ibu dari anak tersebut datang jauh-jauh dari Medan.
Wanita yang bernama Imelda tersebut kemudian menceritakan detik-detik anaknya diduga dirudapaksa.
Menurut Imelda, buah hatinya itu awalnya dipaksa minum serbuk putih oleh tukang sapu, mulutnya dilakban, kakinya diikat lalu dibawa ke gudang.
Tak lama berselang, pimpinan sekolah masuk dan melakukan tindak pelecehan seksual.
Baca juga: Pilih Ngadu ke Hotman Paris, Terungkap Alasan Soimah Tak Segera Polisikan Kematian Anaknya di Gontor
Menurut Imelda, buah hatinya itu diduga dirudapaksa dua kali oleh pimpinan sekolah, pimpinan administrasi, dan tukang sapu sekolah.
Ia mengaku sudah melaporkan kasus tersebut sejak tahun 2021.
"Bapak Kapolda Sumatera Utara tolong segera kasus ini mendapat perhatian sudah dilaporkan sejak September 2021," ujar Hotman Paris.
Pada video yang lain, Hotman Paris memberikan update terbaru mengenai kasus tersebut.
Menurutnya, Imelda merasa ada keanehan.
"Katanya, dari sejak awal waktu bikin laporan polisi, ada oknum yang mengatakan cukup dalam laporan polisi disebutkan terlapornya itu hanya staf bagian tata usaha dan tukang sapu yang diduga melakukan pemerkosaan terhadap anak berusia 10 tahun," ujar Hotman.
"Padahal, menurut penjelasan dari ibu Imelda kepada aparat, yang diduga terlibat melakukan pemerkosaan tersebut bahkan lebih dahulu adalah oknum yayasan, oknum pimpinan sekolah dan bagian tata usaha," imbuhnya.
Ia meminta aparat untuk memulai penyelidikan dari awal lagi.
"Jangan yang jadi sasaran hanya tukang sapu sama staf bagian administrasi," tegas Hotman.
Hotman Paris mengaku sudah bertemu dengan terduga korban.
Baca juga: Kritik Anggaran Pensiun Seumur Hidup Milik Anggota DPR, Hotman Paris: Di Mana Alasan Pembenarannya?
Sang pengacara kembali menceritakan kronologi pelecehan seksual tersebut.
"Ini sangat sadis," kata Hotman.
Ia sengaja tidak menyebutkan nama sekolahnya agar adil.
"Ibunya tadi menangis datang ke Kopi Johny," kata Hotman.
"Anak itu masih 10 tahun, sangat cantik dan masih sangat innocent," imbuhnya.
Menurut Hotman, sangat berdosa jika aparat benar-benar menyelidiki kasus tersebut.
"Katanya bukan hanya sekali, ada dua kali kejadian (rudapaksa) katanya," kata Hotman.
Imelda, kata Hotman, sudah jauh-jauh datang dari Medan ke Kopi Johny.
"Dari subuh sudah menunggu Hotman Paris di Kopi Johny," kata Hotman.
Hotman mengatakan bahwa sebenarnya ia ingin meneteskan air matanya.
Baca juga: Buat Video Bareng Pesulap Merah dan Richard Lee, Hotman Paris: Halo Para Dukun, Hati-hati Nih
"Salam Hotman Paris, walaupun saya mau menangis, tapi saya tidak mau menangis di mal," pungkasnya.
Sebelumnya, Hotman menjadi sorotan karena mengangkat kasus ibu yang anaknya diduga meninggal dunia karena tindak kekerasan.
Ibu yang dimaksud bernama Soimah.
Menurut Soimah, buah hatinya itu meninggal saat berada di Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur.
Kini, aparat kepolisian telah menyelidiki kasus dugaan kekerasan tersebut.
(TribunLombok)