Dampak Gempa Magnitudo 5.8, Pasien RSUD Soedjono Lombok Timur Mengungsi ke Lapangan

Editor: Sirtupillaili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi para pasien RSUD dr Soedjono, Selong, Lombok Timur diungskikan ke luar ruangan perawatan karena panik akibat gempa bermagnitudo 5.8 yang menguncang Lombok, Senin (22/8/2022).

TRIBUNLOMBOK.COM - Guncangan gempa bumi dengan magnitudo 5.8, Senin (22/8/2022) sore, membuat pasien di RSUD dr Soedjono, Selong, Lombok Timur ketakutan.

Mereka ramai-ramai keluar ruangan perawatan untuk menyelamatkan diri.

Dalam foto yang beredar, para pasien berserta bed perawatan diusung ke lapangan parkir rumah sakit.

Mereka mencari tempat lapang dan mengindari bangunan.

Meski situasi kembali kondusif, sebagian besar pasien masih tidak berani kembali ke dalam ruang perawatan.

Sehingga akhirnya pihak rumah sakit mendirikan tenda darurat di depan ruang IGD RSUD dr Soedjono.

Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa Magnitudo 5.8 Guncang Lombok, Warga Panik Keluar Rumah

Sekitar 25 orang pesien RSUD dr R Soedjono hingga saat ini harus dirawat di bawah tenda darurat untuk sementara.

Direktur RSUD dr R Soedjono Selong, dr M Tontowi Jauhari, Sp.B yang dikonfirmasi TribunLombok.com membenarkan hal tersebut.

Hingga saat ini para pasien belum berani masuk ke dalam ruang perawatan.

"Inikan (karena) pasien dan keluarga masih trauma dia, mengingat gempa beberapa tahun lalu," kata dr M Tontowi Jauhari, Senin (22/8/2022).

Pasien dan keluarga hingga kini merasa trauma dengan gempa dahsyat 7.0 SR yang terjadi tahun 2018 silam.

Karena itu, mereka belum berani masuk ke dalam ruangan sampai saat ini.

Pihak rumah sakit akhirnya mendirikan tenda darurat di depan IGD agar pelayanan terhadap mereka tetap diberikan.

"Mereka merasa lebih aman untuk sementara ini dirawat di luar ruangan, jadi ini kita fasilitasi dengan membuat tenda darurat, kemudian sebagian ada yang di IGD" katanya.

Mereka akan dirawat di sana sampai benar-benar tenang dan merasa sudah aman. Tidak khawatir akan terjadi gempa lagi.

"Kalau status waspada dari BMKG dicabut ya kita akan bujuk untuk masuk ke dalam ruangan," katanya.

Terkait situasi saat gempa, dr M Tontowi Jauhari menjelaskan, situasinya cenderung terkendali. Tidak terjadi kenapikan yang berlebihan.

Pasien keluar dengan aman dan lebih tertib. Sehingga proses evakuasi berjalan lancar. Tidak ada yang sampai panik berlebihan.

"Pasien masih trauma, tetapi kita sudah ada pengalaman, jadi rekan-rekan nakes juga sudah tahu apa yang harus dilakukan," katanya.

Dr M Tontowi Jauhari juga memastikan, gempa tersebut tidak menyebabkan bangunan rusak atau korban jiwa.

Tapi karena pasien masih trauma dampak gempa 2018, sehingga ingin keluar ruangan dengan dibantu petugas.

"Kita semua sudah mengerti, kita sudah ada pengalaman, jadi keluar dengan tertib," katanya.

Sebagian pasien juga saat ini dirawat di dalam ruangan seperti biasa. 

Pusat Gempa di Bali

Guncangan gempa bumi tektonik bikin panik warga Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (22/8/2022).

Berdasarkan update terbaru BMKG, berikut informasi data kekuatan tagempa bumi tersebut.

Hari Senin 22 Agustus 2022 pukul 16.36.33 WITA wilayah Pantai Selatan Klungkung, Bali diguncang gempa tektonik.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,6.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 9,36° LS ; 115,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 47 Km arah Selatan Nusapenida, Klungkung, Bali pada kedalaman 134 km.
 
Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi dalam keterangan persnya menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
 
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Badung, Denpasar, Klungkung, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ).

Daerah Buleleng, Tabanan, Karangasem, Gianyar, Lombok Utara, Lombok Timur, Dompu, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Daerah Jember dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
 
Hingga pukul 17.00 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
 
Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.

Antara lain (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.

(*)

Berita Terkini