TRIBUNLOMBOK.COM - Kecelakaan mau terjadi di wilayah Desa Kalimeang, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, Sabtu (6/8/2022) malam.
Insiden tersebut melibatkan sebuah mobil Xpander dan kereta api.
Empat orang dalam mobil dengan plat nomor G 1197 MG itu meninggal dunia di tempat.
Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Suprapto, menjelaskan kronologi kecelakaan maut tersebut.
Menurut Suprapto, sopir diduga tidak tahu ada kereta yang datang ketika melewati tempat itu.
"Saat itu, mobil tersebut melaju ke arah jalur Pantura, dan diduga kurang hati-hati tidak mengetahui ada kereta api yang melintas," ujar Suprapto melalui pesan singkatnya, Minggu (7/8/2022) dinihari seperti dikutip dari TribunCirebon.
Mobil Xpander itu kemudian terseret dan terpental hingga belasan meter.
Suprapto menjelaskan, mobil kemudian terbakar hingga hangus di di areal persawahan yang berada di sekitar jalur kereta api.
Sementara kereta api yang menabrak Xpnader tersebut adalah KA Argo Cheribon (KA Plb 26a) relasi Stasiun Gambir - Stasiun Cirebon - Stasiun Tegal.
Tak berselang lama, pihak PT KAI Daop 3 Cirebon mendapatkan laporan mengenai kecelakaan yang dimaksud.
Baca juga: Kecelakaan Maut Xpander Ditabrak Kereta Api: Mobil Terpental Lalu Terbakar Serta Daftar Korban Tewas
Pihaknya kemudian menerjunkan sejumlah personel ke wilayah tersebut.
Mereka juga berkoordinasi dengan jajaran Polsek Karangsembung.
"Seluruh korbannya sudah dievakuasi ke RSD Gunung Jati Kota Cirebon, tetapi untuk identitas dan jenis kelaminnya belum diketahui," kata Suprapto.
Suprapto menyampaikan, kejadian itu mengakibatkan KA Argo Cheribon yang tertabrak mobil tersebut terlambat hingga lebih dari dua jam, tepatnya 136 menit.
Selain itu, kereta api lainnya yang terdampak ialah KA Matarmaja terlambat kira-kira 15 menit dan KA Ciremai terlambat kira-kira 30 menit.
Tak hanya berdampak pada perjalanan kereta api, peristiwa tersebut juga mengakibatkan rusaknya cow hanger lok CC 2061334 (CN).
"Kami mengimbau masyarakat tengok kanan dan kiri dulu ketika melewati perlintasan sebidang untuk menyakinkan di kedua arah tidak ada kereta api yang melintas," ujar Suprapto.
Identifikasi korban
Berdasarkan penelusuran petugas keamanan PT KAI Daop 3 Cirebon dan Polsek Karangsembung, keempat korban tersebut merupakan warga Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes.
"Berdasarkan identitas 3 korban yang ditemukan, mereka adalah warga Kec. Losari Kab. Brebes," terang Suprapto.
Satu dari 4 korban yang tewas akibat kecelakaan tersebut adalah anak kecil.
Baca juga: Kecelakaan Tunggal di Batukliang Lombok Tengah, Pemuda 16 Tahun Meninggal Akibat Terpental ke Sungai
Selanjutnya, kasus tersebut akan ditangani oleh pihak kepolisian setempat.
Kerugian kecelakaan
Akibat kecelakaan itu, ada kerugian materil berupa cow hanger lok CC 2061334 (CN) rusak, dan juga mobil rusak berat dan terbakar.
Bahkan tiga perjalanan kereta api sempat terganggu yakni Argo Cheribon dengan keterlambatan 136 menit, Matarmaja lambat 15 menit, dan Ciremai lambat 30 menit.
Suprapto kembali memberikan imbauan bagi masyarakat agar kejadian kecelakaan maut tersebut tidak terulang kembali.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar melakukan tengok kiri-kanan ketika akan melintas di perlintasan sebidang, guna menyakinkan di kedua arah tidak ada KA yang melintas," tuturnya.
"Alat utama keselamatan bagi pengguna jalan raya ketika akan melintas di perlintasan sebidang, ada di rambu- ambu lalu lintas. Keberadaan palang dan penjaga pintu hanyalah alat bantu keamanan semata," tambah Suprapto seperti dikutip dari Kompas.
(Kompas/ Alinda Hardiantoro) (TribunCirebon/ Ahmad Imam Baehaqi)