Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM- Kompetisi sepak bola Liga 3 NTB resmi bergulir pada Sabtu (6/8/2022). Kick off berlangsung di GOR 17 Desember, Kota Mataram.
Langkah Asprov PSSI NTB memberlakukan tiket masuk bagi penonton mendapat tanggapan dari Chairman Lombok Football Club (Lombok FC), H Bambang Kristiono, SE.
Baca juga: Perslobar Menangi Dua Laga Ujicoba di Jawa Timur, Skuat Makin Siap Tatap Liga 3 2022/2023
Baca juga: Petinggi Lombok FC Temui Asnawi Mangkualam di Korsel, Dapat Bekal Cara Mengembangkan Pemain Muda
Dia menilai pemberlakuan tiket sebagai komersialisasi Liga 3 NTB oleh Asprov PSSI NTB.
Anggota DPR RI dari Dapil NTB 2 ini menilai, belum saatnya Liga 3 NTB memberlakukan tiket bagi penonton mengingat Liga 3 sifatnya masih amatir.
“Saya berpendapat bahwa karcis buat penonton baru boleh diberlakukan apabila sepak bola NTB sudah berada di level profesional atau Liga 2,” kata pria yang akrab disapa HBK, Sabtu (6/8/2022).
Asprov PSSI NTB mengumumkan menjual dua kategori tiket selama penyelenggaraan Liga 3 yang diikuti 26 klub NTB itu.
Tiket VIP dijual dengan harga Rp 500.000,- dan tiket untuk kelas biasa dijual dengan harga Rp 15.000,- untuk setiap pertandingan.
HBK menegaskan, Asprov PSSI NTB seharusnya lebih kreatif dalam mencari pendanaan.
Salah satunya adalah lebih banyak menarik sponsor untuk turut membantu menopang pembiayaan kompetisi.
“Intinya, gelaran Liga 3 yang masih amatir ini jangan dululah dikomersialisasikan. Prioritas para petinggi Asprov PSSI NTB saat ini mestinya adalah mendorong agar GOR terisi penuh penonton. Mulai membangun antusiasme, fanatisme, dan militansi para supporter terhadap klub kebanggaannya masing-masing," tandas Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini.
Alih-alih menjual tiket pertandingan, kata dia, seharusnya Asprov PSSI NTB memberikan dulu insentif kepada masyarakat pecinta sepakbola NTB untuk masuk stadion secara gratis.
Karena itu, HBK ingin agar momentum kembali bergulirnya Liga 3 NTB tahun ini, bukan menjadi momentum komersialisasi kompetisi.
Tetapi momentum untuk memupuk dan membina loyalitas fans klub peserta Liga 3.
“Berikan kesempatan kepada para pecinta sepakbola NTB untuk bisa menikmati gelaran sepakbola klub-klub kecintaannya, karena sepakbola tanpa suporter itu seperti sayur tanpa garam, anyep dan nggak ada menarik-menariknya,” tandas HBK.
Sementara itu, Ketua Asprov PSSI NTB Mori Hanafi yang dihubungi TribunLombok.com hingga berita ini diturunkan belum memberikan komentar apapun.
Sumbangkan Rp 20 Juta
Sebagai wujud keberpihakannya kepada para suporter, manajemen Lombok FC menyumbangkan seluruh dana pembinaan yang akan diberikan Asprov PSSI NTB bagi setiap klub peserta Liga 3, kepada manajemen Babalo, grup supporter Lombok FC.
Dana sebesar Rp 20 juta tersebut akan digunakan para babalo, sebutan untuk para suporter Lombok FC di seluruh NTB, untuk membeli tiket menonton setiap pertandingan Lombok FC.
Penyerahan dana kepada grup suporter Babalo tersebut akan dilakukan Presiden/CEO Lombok FC Rannya Agustyra Kristiono di ruang pertemuan Mess Lombok FC sebelum Lombok FC menjalani laga perdana.
“Kami memahami sepenuhnya, bahwa para suporter merupakan bagian yang sangat penting dalam setiap momen pertandingan. Akan terasa hampa sebuah pertandingan sepakbola tanpa kehadiran suporter,” kata Rannya.
Dara yang banyak menginspirasi para millenial di NTB ini menegaskan, para suporter tak ubahnya pemain kedua belas dalam sebuah klub sepak bola.
Dan bagi Lombok FC, babalo merupakan sumber semangat, sumber energi, dan sumber kekuatan bagi seluruh pemain Lombok FC yang sedang bertanding di lapangan.
Kehadiran Bbabalo dalam setiap pertandingan juga dapat memberikan semangat, kekuatan, dan motivasi bagi para pemain, tim pelatih, maupun ofisial klub.
“Lebih dari pada itu, suporter adalah penopang dan prasyarat utama jika sebuah klub ingin menjadi klub sepakbola profesional.” imbuh Rannya. (*)