UPDATE Kasus PMK di Lombok Barat, Angka Kesembuhan Merangkak Naik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seekor sapi milik seorang pedagang di Pasar Hewan Desa Batunyala, Praya Tengah, Lombok Tengah.

Laporan Wartawan Tribunlombok.com Lalu M Gitan Prahana

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Dalam penaganan penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Lombok Barat, Satgas Ops Aman Nusa II Polres Lombok Barat mengkonfirmasi bahwa kasus PMK saat ini mengalami pergerakan angka secara dinamis setiap harinya.

Hal itu disampaikan oleh Kapolres Lombok Barat, Akbp Wirasto Adi Nugroho, Senin (18/7/2022).

“Memang terjadi peningkatan hewan ternak yang terjangkit, namun peningkatan angka kesembuhan juga mengiringinya," jelasnya.

"Sehingga guna menekan angka penyebaran baru PMK saat ini, dengan cara meningkatkan langkah-langkah pencegahan,” ungkapnya.

Baca juga: Tuntut Evaluasi Sejumlah Program, HMI Lombok Timur Geruduk Kantor Bupati

Berdasarkan data di Posko Operasi Aman Nusa II 2022 Polres Lombok Barat, per 17 juli 2022 bahwa total hewan ternak terjangkit sebanyak 14.474 ekor atau 8,20 persen  dari populasi.

Dimana lopulasi Hewan ternak itu sendiri di Lombok Barat sebanyak 176.488ekor.

Namun ini juga diikuti oleh meningkatnya Hewan ternak yang sembuh, mencapai 10.398 ekor atau 5,89 % .

Sedangakn hewan ternak yang mati secara keseluruhan tercatat  13 ekor atau 0,01 % dan potong paksa sebanyak 6 ekor atau 0,003 % .

“Untuk hewan ternak yang sembuh meningkat pesat sebanyak 75 ekor dari hari sebelumnya, demikian juga angka kematian terjangkit yang mati tidak mengalami perubahan,” kata  Akbp Wirasto Adi Nugroho.

Baca juga: Jadwal Kapal Lombok-Surabaya 19 Juli 2022, KM Kirana VII dan DLN Oasis

Sehingga, dalam penanganannya selain melakukan tindakan berupa mengobati hewan ternak yang sakit, juga menekan langkah pencegahan.

“Seperti vaksinasi kepada hewan ternak yang sehat, pemberian vitamin, hingga penyemprotan disinfektan di kandang kolektif maupun kandang perorangan warga,” lanjutnya.

Selain itu, pihaknya juga memwaspadai terkait penyebaran PMK di Wilayahnya, dengan melakukan penyekatan kewan ternak melalui Posko Ops Aman nusa II yang berada di Pelabuhan Gilimas Lembar dan Pelabuhan PT. ASDP cabang Lembar.

Dimana penyekatan dilakukan untuk mengantisipasi keluar masuknya hewan ternak, maupun produknya seperti daging, agar tidak menjadi pembawa atau carrier PMK.

Baca juga: Polres Lombok Barat Gelar Kegiatan Police Goes To School, Budayakan Tertib Lalu Lintas

"Seperti kegiatan sebelumnya, melakukan penolakan daging sapi dan produk olahan lainnya dari luar daerah yang tidak dilengkapi dengan dokumen," ungkap Akbp Wirasto Adi Nugroho

“Selain itu itu juga, turun langsung ke peternak guna monitoring terkait perkembangan hewan ternak yang terjangkit PMK ini," pungkasnya.

(*)

Berita Terkini