Orang Tua Patut Waspada, Bandar Narkoba Rekrut Pelajar Sebagai Pengedar di Mataram

Penulis: Jimmy Sucipto
Editor: Sirtupillaili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Kepala Polresta Mataram, AKBP Syarif Hidayat (tengah) menjelaskan pentingnya peranan orang tua dalam mencegah narkotika di usia dini, di Gedung Wira Graha Pratama, Rabu (13/7/2022).

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto.

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Maraknya peredaran dan pengguna narkotika di Kota Mataram turut menggeret kalangan pelajar.

Kekhawatiran ini muncul setelah Sat Resnarkoba Polresta Mataram mengungkap sejumlah kasus narkoba yang melibatkan pelajar.

Bulan ini saja, empat orang pelajar telah diamankan.

Menyikapi situasi ini, Wakapolresta Mataram AKBP Syarif Hidayat mengatakan, pencegahan narkotika merupakan tugas bersama.

“Kita harus menjaga seluruh keluarga kita, terutama anak-anak pelajar untuk selalu dalam pengawasan kita,” imbuhnya, saat keterangan pers, di Gedung Wira Graha Pratama, Polresta Mataram, Rabu (13/7/2022).

Baca juga: Satresnarkoba Polresta Mataram Terus Panen Pelaku Tindak Pidana Narkotika di Kota Mataram 

Menurutnya, masalah ini bukan hanya tugas guru atau kepolisian saja.

Juga diperlukan pengawasan dari para orang tua.

"Tugas sekolah atau guru hanya waktu terbatas berkisar hanya kurang lebih tujuh jam, nah sisanya siapa yang mengawasi kalau bukan kita kuarganya atau orang tuanya,” tambah Syarif.

Menurutnya, polisi pun tidak mungkin bisa mengawasi satu persatu.

Sebab rasio jumlah masyarakat Kota Mataram dan jumlah Polisi tidak seimbang.

Karenanya peran orang tua sangat penting dalam penanggulangan narkotika ini.

Baca juga: Polresta Mataram Amankan 7 Terduga Narkoba, Satu Orang Dibebaskan

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap mereka (usia Pelajar) yang diamankan, rata-rata karena ingin coba-coba dengan cara diberikan cuma-cuma untuk mencicipi barang (narkotika).

Tujuan agar bisa direkrut sebagai pengguna ataupun pengedar di usianya.

"Jadi para pengedar ini sudah meramba ke dunia pelajar dengan harapan mendapat pelanggan baru," katanya.

Di samping itu pengedar yang telah dewasa ini menganggap usia tersebut lebih mudah untuk disuruh mencoba.

Lebih lanjut, Syarif menjelaskan, saat ini anak-anak mudah terseret ke dunia narkotika bila pengawasan kurang maksimal.

Syarif juga menuturkan pentingnya benteng agama.

“Benteng agama dasar bagi anak-anak kita untuk bisa terhindar dan menjadi benteng dari barang berbahaya tersebut selain upaya pengawasan kita sebagai orang tua,” ucapnya.

Pria yang pernah bertugas sebagai Kapolres Dompu ini menerangkan, upaya mencegah peredaran narkotika di kalangan pelajar sudah lama dan rutin dilaksanakan.

Mereka menggandeng lembaga terkait seperti BNN dan Dinas Pendidikan.

Melakukan sosialisasi dan penyuluhan ke sekolah-sekolah secara rutin.

Tapi kegiatan itu tidak bisa maksimal tanpa peran orang tua.

"Tanamkan sedini mungkin ilmu agama dan awasi secara terus menerus perkembangan anak-anak kita. Sekali lagi kami sampaikan bahwa tugas ini adalah tugas kita bersama," pungkasnya.

(*)

Berita Terkini