Konferensi Jurnalisme Data dan Komputasi Pertama di Asia Tenggara Digelar Akhir Juli Ini

Editor: Sirtupillaili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jurnalis dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti pelatihan data dan komputasi (DCJ) 2019.

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Data and Computational Journalism Conference Indonesia (DCJ-CI) 2022 akan hadir di Indonesia, 27-30 Juli 2022

Konferensi jurnalisme data dan komputasi ini pertama di Indonesia bahkan di tingkat Asia Tenggara.

Berlangsung secara hybrid dan dwibahasa, konferensi internasional tahunan ini mempertemukan industri media, praktisi, dan akademisi di bidang jurnalisme, data, ilmu sosial, dan komputer.

Konferensi memfasilitasi diskusi multidisiplin tentang topik ini untuk memajukan penelitian dan praktik Jurnalisme Data dan Komputasi.

Baca juga: Ini Dia Pemenang Setapak Perubahan Polri Tahun 2022, Ada Perwakilan Jurnalis Asal NTB

Penggunaan data dalam ruang berita sudah menjadi suatu keharusan.

Kini, pembaca tidak hanya ingin tahu apa yang terjadi di tempat tertentu pada waktu tertentu.

Mereka ingin dapat memahami dan menjelajahi konteks di balik momen itu.

Riset Dewan Pers terhadap 1.020 responden pada 2021 menunjukkan, 42,2 persen responden memilih faktor keberadaan data dan fakta sebagai penentu kepercayaan mereka pada suatu pemberitaan.

Jumlah ini lebih besar dibandingkan responden yang memilih faktor kepercayaan berdasarkan narasumber yang diwawancarai maupun nama besar media.

Baca juga: Jurnalis Perancis Tewas saat Bantu Evakuasi Warga Ukraina yang Diserang Tentara Rusia

Tentu ini menjadi alarm bagi media untuk kembali fokus bukan hanya terhadap kecepatan, tetapi pada penyampaian fakta dan paparan yang lebih mendalam di balik suatu informasi.

Di sisi lain, sederet tantangan masih menjadi kendala penerapan jurnalisme data di berbagai dunia.

State of Data Journalism Survey 2021 melaporkan, penemuan yang mengejutkan bahwa ada sejumlah hambatan utama bagi jurnalis data.

Di antaranya akses ke data berkualitas (56 persen), diikuti oleh kendala waktu (49%), dan kurangnya sumber dana (47%).

Di posisi keempat, survei tersebut menemukan kurangnya keterampilan analisis data yang memadai (44%).

Hal itu menunjukkan bahwa jurnalis data dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dengan lebih banyak pelatihan.

Dengan dukungan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, penyelenggaraan DCJ-CI 2022 bertujuan agar bisa membekali jurnalis, mahasiswa jurnalistik, hingga dosen dengan pengetahuan dan kemampuan jurnalisme data.

Peserta dapat mengikuti rangkaian acara DCJ-CI 2022 selama empat hari mulai dari diskusi interaktif, seminar, hingga pelatihan.

“Data and Computational Journalism Conference Indonesia (DCJ-CI) diharapkan dapat memberikan praktik jurnalisme data terbaik, menjelajahi teknologi terbaru, dan berkontribusi dalam pertukaran pengetahuan jurnalisme data dan komputasi antar ahli dari berbagai negara, terutama dari Amerika Serikat,” kata Michael Quinlan, juru bicara dari Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia.

Selama dua tahun terakhir, masyarakat harus beradaptasi dengan pandemi Covid-19 yang mengubah gaya hidup, termasuk juga cara mengkonsumsi informasi.

Itulah sebabnya pemerintahan Amerika Serikat lewat Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia mensponsori secara penuh konferensi jurnalisme data dan komputasi ini.

"Peran jurnalis sangat penting dalam menyebarkan informasi dan berita terbaru tentang Covid-19," katanya.

Lewat rangkaian pelatihan oleh tim DCJ yang diadakan secara daring di enam kota, jurnalis telah belajar bagaimana menyajikan informasi secara kritis menggunakan visualisasi data sehingga pembaca dapat memahami dan membaca data dengan lebih baik.

Pembicara DCJ Conference Indonesia 2022

DCJ-CI 2022 mengundang puluhan ahli dan praktisi jurnalisme data dan komputasi dari berbagai negara.

Seperti Adolfo Arranz (Art Director di South China Morning Post), Alberto Cairo (Knight Foundation Chairman di University of Miami).

Jonathan Soma (Head of Lede Program di Columbia University), Maryam Ahmed (Data Scientist di BBC).

Kemudian Arun Karki (Head of Investigative Data Journalism Network Nepal), dan masih banyak lagi.

Konferensi ini juga bisa menjadi wadah untuk memperkuat jaringan sesama jurnalis dalam dan luar negeri.

“DCJ-CI 2022 hadir tidak hanya mendorong perkembangan bidang jurnalisme data dan komputasi di Indonesia, tetapi juga membuat sebuah terobosan bagi jurnalisme di Asia Tenggara untuk mempopulerkan penggunaan jurnalisme data dan teknologi terbaru," Ujar Utami Diah Kusumawati, Project Officer DCJ-CI 2022.

Dengan begitu, hadirnya DCJ-CI pertama ini diharapkan membantu jurnalis menjalankan pekerjaan jurnalistiknya dengan lebih berkualitas.

"Karya jurnalistik berdampak serta menginspirasi masyarakat,” harapnya.

Sebelumnya, tahun 2021, DCJ berhasil mengadakan pelatihan-pelatihan jurnalisme data secara daring dengan topik ‘Pandemi Covid-19’ untuk jurnalis di lima wilayah, yaitu DKI Jakarta, Surabaya, Palembang, Banjarmasin, dan Ambon.

Dua tahun sebelumnya, pada 2019 DCJ juga mengadakan pelatihan pertamanya yang berfokus pada ‘pengurangan risiko bencana’ di tiga kota, yaitu Palu, Padang, dan Banda Aceh.

Konferensi DCJ-CI di bulan Juli 2022 mendatang akan menyoroti praktik jurnalisme berbasis data.

Baik tantangan maupun peluangnya untuk jurnalis dan ruang redaksi di seluruh Indonesia sebelum, selama, hingga pasca pandemi.

Konferensi juga akan mendalami kemunculan berbagai teknologi yang mendukung praktik jurnalisme, seperti Artificial Intelligence, Virtual Reality, Augmented Reality, machine learning, robot, drone, hingga gambaran oleh satelit.

Peserta juga akan dikenalkan dan dilatih dengan tools yang membantu visualisasi data, baik programming maupun non-programming, juga tools fact-checking.

DCJ-CI 2022 sudah membuka pendaftarannya di http://www.dcjci-2022.com/registrasi/ 

Untuk agenda lengkap empat hari konferensi dan informasi terkait pembagian acara daring dan luring, dapat dilihat di https://www.dcjci-2022.com/agenda/.

Tentang DCJ-CI 2022

Data and Computational Journalism Conference Indonesia (DCJ-CI) 2022 merupakan konferensi jurnalisme data yang pertama dan terkemuka di Indonesia.

Konferensi tahunan ini terdiri dari serangkaian acara dan akan menampilkan praktik jurnalisme data terbaik.

Mengeksplorasi teknologi baru yang muncul, menampilkan berbagai piranti data, serta menjadi ajang pertukaran pengetahuan jurnalisme data dan teknologi antara praktisi Amerika Serikat dan Indonesia.

Selain dari Amerika Serikat, konferensi DCJ-CI 2022 akan menghadirkan ahli dari sejumlah negara lainnya.

Seperti Inggris, Nepal, Jepang, Swiss, dan akan diikuti oleh jurnalis, peneliti, akademisi, serta pihak yang menggunakan data dalam pekerjaannya.

Di samping itu, DCJ-CI 2022 memungkinkan peserta memaksimalkan kesempatan berjejaring.

(*)

Berita Terkini