Baca tanpa iklan
Laporan wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) jalur afirmasi di SMPN 2 Mataram hanya diisi oleh 20 orang pendaftar dari 42 Kuota yang tersedia.
PPDB jalur afirmasi ini adalah pendaftaran menggunakan kartu prasejahtera seperti kartu PKH, KIP dan sebagainya.
Kepala Sekolah SMPN 2 Mataram Hj.Zohriah juga menuturkan hal ini lumrah terjadi ketika PPDB bahwa meskipun sudah disediakan 15 persen dari keseluruhan, yang mendaftar hanya sebagian kecil.
"Meskipun sudah dibukakan pintu jalur afirmasi, tapi selalu kurang, tetap ada yang mendaftar tapi tidak mencukupi dari 15 persen yang tersedia," tuturnya.
Baca juga: Login ppdb.dikbud.ntbprov.go.id, Ini Rincian Syarat Umum dan Syarat Khusus PPDB NTB 2022 Jenjang SMA
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur prestasi dan afirmasi di SMP se-kota Mataram sudah dimulai sejak 20-22 Juni 2022.
Di SMPN 2 Mataram, yang melalui jalur prestasi tembus 400 orang pendaftar, sedangkan yang diterima melalui jalur prestasi hanya 84 orang.
Jumlah pendaftar jalur prestasi ini tentu jauh berbeda dengan pendaftar jalur afirmasi yang hanya 20 orang.
Kemudian 20 orang pendaftar jalur afirmasi dipastikan lolos asalkan saat pendaftaran dapat menunjukkan kartu prasejahtera lengkap seperti kartu PKH dan sebagainya.
Baca juga: PPDB Jalur Prestasi Tembus 400 Orang di SMPN 2 Mataram, Sementara yang Diterima Hanya 84 Siswa
Sementara untuk jalur prestasi dari 400 orang pendaftar hanya 84 orang yang diterima dengan tiga jalur penilaian yaitu piagam, rapot dan tahfidz.
Disampiakan oleh sekertaris PPDB bahwa pengumuman untuk jalur prestasi dan afirmasi akan berlangsung hari ini Kamis (23/6/2022) melalui website PPDB yang umum sudah diketahui orang tua pendaftar.
Kemudian daftar ulang dilaksanakan pada 24-25 Juni 2022.
Sementara itu PPDB jalur zonasi dan perpindahan orang tua akan dilaksanakan pada tanggal 27-29 Juni 2022.
Kepala Sekolah SMPN 2 Mataram yang tim Tribun kunjungi menyampiakan sistem PPDB tahun ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yang mana jalur zonasi paling banyak.
"Untuk menentukan zonasi wilayah yang masuk ke setiap sekolah, sebelumnya semua kepala sekolah melakukan koordinasi untuk membagi wilayah mana saja yang akan diterima," papar Kepala Sekola SMPN 2 Mataram Hj. Zohriah.