MXGP Samota 2022

NTB dan Bali Sepakat Kembangkan Pariwisata Terpadu Jelang MXGP Samota

Editor: Sirtupillaili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua BPPD NTB Ari Garmono (tiga dari kiri) bersama rombongan Dinas Pariwisata NTB menemui Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (empat dari kanan), Selasa (15/6/2022). Kedua provinsi sepakat kerja sama dalam mengembangkan pariwisata terpadu.

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK - Menjelang ajang balap motocross dunia, MXGP Samota 2022, di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Provinsi NTB dan Bali sepakat membangun konsep wisata terpadu.

Hal tersebut mengemuka saat Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB melalukan penjajakan kerja sama dengan BPPD Bali, di kantor wakil Gubernur Bali, Denpasar, Selasa, 14 Juni 2022.

Ketua BPPD NTB Ari Garmono menyampaikan, MXGP Samota merupakan momentum tepat bagi para pelaku wisata di Bali untuk lebih mengenal NTB secara keseluruhan.

"Untuk itu melalui BPPD Bali, kami mengundang para pelaku wisata di Bali untuk hadir pada gelaran event MXGP Samota," jelasnya, Rabu (16/6/2022).

Baca juga: KSP Sebut MotoGP Mandalika Gairahkan Wisata NTB, Penjualan Tiket dan Permintaan Kamar Tinggi

Baca juga: 30 Ton Logistik MXGP Samota Tiba di Lombok Pada 18 Juni, Berikut Jadwalnya

Selain itu, Ari menambahkan, akan ada potensi overland hingga ke Sumbawa.

Mengingat diversifikasi destinasi masing-masing pulau sangat berbeda.

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati sekaligus ketua BPPD Bali mengungkapkan, Bali memerlukan destinasi penunjang untuk memperpanjang masa kunjungan, bukan hanya di Bali tapi di Indonesia.

"Jadi yang diuntungkan bukan hanya Bali, tetapi juga Indonesia secara keseluruhan," tuturnya.

Keduanya bersepakat bahwa pemerintah perlu mendorong beberapa hal, diantaranya membuka jalur penerbangan lebih banyak lagi.

Kemudian membuat konsep kunjungan terpadu, tidak hanya fokus pada satu destinasi saja.

Untuk menuju ke sana dibutuhkan riset dan promosi yang strategis dengan melibatkan peran pemerintah.

Di akhir pertemuan, kedua belah pihak menyepakati tindak lanjut kerja sama dalam sebuah nota kesepahaman yang lebih detail.

Penting bagi kedua daerah membagi peran sesuai dengan kekuatan pariwisata masing-masing.

Sehingga ke depannya pariwisata dapat menjadi katalisator kesejahteraan masyarakat.

(*)

Berita Terkini