Mengenal Jenis, Fungsi, dan Pantangan Senggeger Khas Suku Sasak: Tradisi Penakluk Hati Wanita

Editor: Lalu Helmi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Minyak senggeger

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Setiap daerah di Indonesia selalu memiliki tradisi unik yang secara turun-temurun dilestarikan masyarakat.

Salah satu tradisi unik tersebut ada di Suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tradisi tersebut lazim disebut masyarakat Pulau Seribu Masjid dengan sebutan senggeger.

Senggeger merupakan tradisi kuno yang masih eksis di tengah masyarakat Lombok.

Baca juga: Jejak Peninggalan Kedatuan Besari di Lombok Utara: Dari Baju Raja, Lampu Kuno hingga Pondasi Masjid

Baca juga: Kisah Selaq Marong, Sang Gladiator Mata Merah Mematikan di Arena Peresean Pulau Lombok

Kekuatan gaib yang terkandung di dalam ilmu senggeger tersebut membuat masyarakat melestarikannya secara turun-temurun.

Kekuatan gaib yang dimaksud beragam. Hal ini terutama tergantung pada niat daripada si pemakai senggeger.

Senggeger, oleh masyarakat Suku Sasak sering dijadikan semacam ‘kekuatan’ tambahan untuk mencapai tujuan tertentu. Salah satunya menaklukkan hati wanita.

Proses pembuatannya pun harus mengikuti syarat dan ketentuan tertentu yang telah sejak lama secara turun-temurun dilakukan.

Sejumlah ketentuan yang perlu diikuti seperti:

Pertama, si pembuat Senggeger atau yang lazim disebut “Belian” haruslah dalam keadaan suci saat membuat senggeger.

Kedua, bahan-bahan tertentu seperti kelapa, tidak boleh jatuh ke tanah saat proses memetiknya.

Ketiga, proses pembuatannya akan lebih baik jika dilakukan pada malam hari. Khususnya malam Jumat pada bulan-bulan tertentu seperti Muharram, Syawal, dan Dzulhijjah.

Pada umumnya, setelah melewati serangkaian proses, tibalah tersisa minyak dari hasil pembuatan Senggeger.

Pada titik ini, sisi metafisis dari pembuatan senggeger khas Sasak terlihat.

Setelah muncul minyak, biasanya akan dimasukkan botol kecil dalam keadaan tertutup rapat.

Botol tersebut dimasukkan ke dalam minyak tadi.

Jika ada minyak yang masuk ke dalam botol yang tertutup rapat tersebut, maka itulah senggeger dengan kualitas baik sesuai dengan yang diniatkan di pembuat senggeger.

Jenis-Jenis Senggeger

Di Lombok, masyarakatnya menganut atau mempercayai adanya ilmu putih dan ilmu hitam.

Merujuk dari hal tersebut masyarakat Sasak kemudian membedakan senggeger menjadi dua jenis, yaitu senggeger aliran putih (sengasih-asih, puji, dan sebagainya) dan senggeger aliran hitam (pelet).

Senggeger aliran putih (sengasih-asih atau puji) merupakan mantra senggeger Sasak Lombok yang di dalam bacaannya (bahasanya) terdapat kalimat-kalimat Allah, seperti diawali dengan Basmalah dan diakhiri dengan kalimat syahadat.

Senggeger aliran hitam merupakan mantra senggeger yang di dalamnya tidak terungkap atau terdapat kalimat-kalimat tauhid dari awal sampai akhir.

Tak hanya dalam proses pembuatannya, dalam hal cara dan tujuan penggunaan senggeger juga menentukan apakah termasuk senggeger putih atau hitam.

Ustad Nasir, salah seorang pembuat senggeger asal Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah menyebutkan terdapat 4 jenis senggeger dengan julukannya. Khususnya yang diperuntukkan untuk memikat wanita.

Pertama, Kecial Kuning

Filosofi minyak kecial kuning yakni seseorang jalan ke sungai pada hari Jumat, orang tersebut menemukan dua burung kecial kuning sedang berkelahi memperebutkan betina.

Burung tersebut kemudian dibuatkan minyak.

"Bisa digunakan untuk membuat perempuan agar tertarik,” kata UStad Nasir kepada TribunLombok.com.

Efek penggunaan senggeger kecial kuning ini cukup kuat. Si penerima senggeger biasanya akan mengalami sejumlah gejala seperti menangis, dan menyebut-nyebut nama si pemilik senggeger.

“Jika ada wanita yang keras kepala dan susah didekati, maka senggeger Kecial Kuning menjadi pelet yang cukup ampuh,” ujarnya.

Kedua, Senggeger Turun Tangis

Bahan asli senggeger turun tangis adalah airmata ikan duyung.

“Perempuan yang telah terkena minyak itu, akan nangis. Sampai nanti diobati baru selesai. Maunya ketemu aja, disebut-sebut nama kita,” paparnya.

Ketiga, Tojang Andos

“Fungsinya mirip dengan turun tangis. Tetapi tojang andos bisa berfungsi sebagai penawar dari minyak yang telah diberikan sebelumnya, seperti kecial kuning.

Keempat Budi Suci

Senggeger ini lebih berfungsi sebagai obat dan pemikat hati wanita.

Terkait dengan cara penggunaan senggeger, Ustad Nasir menjelaskan dapat digunakan dengan sejumlah cara.

“Dimasukkan ke makanan, diteteskan ke minuman. Lewat rokok dan bisa juga dioles di badan,” terangnya.

Lebih jauh, Ustad Nasir menjelaskan bahwa dari jenis senggeger yang ada, kekuatan atau sifat mujarabnya bergantung pada keyakinan daripada si pemakai.

Semakin tinggi tingkat keyakinannya, maka keberhasilan atau khasiat dari senggeger itu berpotensi lebih cepat terealisasi.

Kegunaan dan Pantangan

Seorang pembuat senggeger, Irawan mengatakan sebagian besar permintaan senggeger didominasi untuk memikat wanita, kekebalan dan pengobatan penyakit.

“Tiga permintaan itu yang mendominasi permintaan senggeger,” katanya.

Penggunaan senggeger untuk memikat wanita cukup mudah. Dengan cara mencampur minyak senggeger pada makanan yang mereka makan. Ada juga dengan cara mengoleskan minyak pada rokok dan menghembuskan asapnya ke arah wanita tersebut.

“Namun pantangannya setelah digunakan, jangan bertemu cewek itu beberapa hari,” kata Irawan.

Untuk pengobatan luka, cukup dengan mengoleskan membentuk lingkaran di area luka, tetapi tidak mengenai luka.

Sementara syarat lain saat seseorang memegang senggeger yaitu tidak boleh dibawa ke kamar mandi atau toilet, melewati kuburan dan membawa saat mengunjungi orang yang sedang sakit.

“Itu menjadi pantangan lain saat membawa senggeger,” katanya.

(*)

Berita Terkini