Jejak Peninggalan Kedatuan Besari di Lombok Utara: Dari Baju Raja, Lampu Kuno hingga Pondasi Masjid
Hal itu dibuktikan dengan adanya benda-benda, hingga tempat yang diyakini merupakan lokasi tempat berdirinya bangunan milik Kedatuan Besari.
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA – Besari merupakan nama sebuah desa/kedatuan yang berada di Dusun Kerta Raharja, Desa Geggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, NTB. Kedatuan ini diyakini masyarakat setempat menghilang. Hal ini lantaran tak ingin terjadinya pertumpahan darah.
Masyarakat Dusun Kerta Raharja memegang keyakinan bahwa Kedatuan Besari benar-benar pernah ada.
Hal itu dibuktikan dengan adanya benda-benda, hingga tempat yang diyakini merupakan lokasi tempat berdirinya bangunan milik Kedatuan Besari. Salah satunya masjid.
Supardi alias Amiq Kholid, salah seorang tokoh masyarakat Kerta Raharja menunjukkan sejumlah benda yang diyakini merupakan peninggalan Kedatuan Besari.
Baca juga: Misteri Hilangnya Kedatuan Besari di Lombok, Hilang Sebab Tak Ingin Ada Perang dan Pertumpahan Darah
Baca juga: Masjid Kuno Bayan Beleq, Masjid Tertua Pintu Masuk Islam di Pulau Lombok
Benda-benda tersebut disimpan rapi oleh Amiq Kholid di museum yang berdiri di samping rumahnya di Dusun Kerta Raharja, Desa Geggelang, Kecamatan Gangga, KLU.
Di dalam museum tersebut, terdapat baju yang diyakini milik datu/raja Kedatuan Besari yakni Datu Kamaliyah Sang Aji Jagat.
"Ini merupakan baju, rompi peninggalan Kedatuan Besari," kata Amiq Kholid sembari menunjukkan baju yang dimaksud.

Tak hanya baju, di museum tersebut juga terdapat lampu kuno yang juga dipercaya masyarakat merupakan sisa peninggalan Kedatuan Besari. Lampu tersebut berwarna keemasan dengan bentuk seperti piring di bagian bawah dan memiliki pengait di bagian atas.
Tak hanya itu, terdapat juga tulisan kuno yang juga dinilai merupakan naskah khutbah milik rakyat Kedatuan Besari.
Selain itu, sekitar 2 kilometer dari arah kampung Kerta, Amiq Kholid menceritakan bahwa terdapat juga pondasi bekas masjid yang diyakini milik Kedatuan Besari. Diakui Amiq Kholid, Kedatuan Besari merupakan kedatuan yang memegang teguh ajaran agama, yakni agama Islam.
"Untuk menuju ke lokasi tersebut, harus melewati jalan setapak dan masuk hutan," kata Amiq Kholid yang juga merupakan Majelis Krame Desa (MKD) bagian Budaya Desa Geggelang itu.

Leboh jauh, Amiq Kholid menyampaikan harapannya.
Mewakili masyarakat, ia ingin pemerintah memberikan perhatian terhadap situs budaya dan sejarah yang ada di Dusun Kerta Raharja, Desa Geggelang itu
"Kami dari masyarakat Dusun Kerta khsusunya dan Desa Gegelang umumnya memohon kepada pemerintah, yakni dinas kebudayaan baik kabupaten maupun provinsi, kami ingin supaya tempat ini dipugar kembali, atau paling tidak dibuat replika masjidnya speerti replika zaman dahulu. Supaya masjid ini dilihat oleh generasi muda penerus kita," harapnya.
(*)