Laporan Wartawan TribunLombok.com, Patayatul Wahidah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Presiden Joko Widodo memperkirakan arus besar mudik lebaran terjadi tahun 2022 ini.
Setelah masyarakat menahan diri untuk tidak mudik lebaran karena pandemi Covid-19 dua tahun belakangan.
Di sisi lain, meningkatnya arus mudik ini menimbulkan kekhawatiran munculnya klaster penularan baru Covid-19 saat mudik lebaran 2022.
Baca juga: Harga Tiket & Jadwal Kapal KM Kirana VII Rute Surabaya-Lombok untuk Mudik Lebaran 2022
Dinas Kesehatan Provinsi NTB memberikan kiat bagi masyarakat agar tetap bisa mudik dengan aman dan sehat.
Paling utama, pemudik melakukan vaksinasi minimal dan vaksinasi booster sebelum melakukan perjalanan dengan harapan bisa mencegah gejala serius Covid-19.
“Walaupun terpapar, orang yang sudah di vaksinasi lengkap apalagi sudah di booster itu minimal gejalanya akan lebih ringan,” kata Kepala Dikes Provinsi NTB Lalu Hamzi Fikri, Selasa (19/42022).
Apabila pemudik belum melakukan vaksinasi maka diharuskan untuk melakukan tes PCR dan antigen.
Dari tes PCR dan antigen tersebut jika ditemukan hasil positif, kata Fikri maka pemudik harus siap untuk dilakukan tracing.
Kemudian, protokol kesehatan harus tetap dijalankan selama di perjalanan maupun saat bersilaturahmi.
“Karena pandemi ini masih berjalan jadi prokes harus jalan terus,” ujarnya.
Fikri mengatakan kelonggaran yang diberikan oleh pemerintah saat ini berdasarkan pada Zero Survey Covid-19 menunjukkan herd immunity di Indonesia telah mencapai 80 persen.
Baca juga: Jelang Mudik Lebaran, NTB Pastikan Jalur Transportasi Laut Siap
Di akhir Februari rata-rata herd immunity masyarakat sudah di atas 90 persen.
“Karakter itu juga sudah terjadi di NTB,” terangnya.
Pihaknya pun menyebut telah menyiapkan fasilitas kesehatan (faskes) yang ada untuk mengantisipasi arus mudik lebaran 2022.
Selain itu Dinkes NTB telah berkoordinasi dengan TNI-Polri pada sejumlah pos pengamanan yang ada.
“Pos-pos pengamanan mudik di situ, kita dari sisi kesehatannya,” pungkasnya.
(*)