Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Wakil Bupati Lombok Tengah H Nursiah melakukan safari Ramadan ke Kecamatan Pujut, kawasan yang menjadi tempat dibangunnya sirkuit Mandalika.
Safari Ramadan tersebut dihadiri oleh seluruh perwakilan desa sekecamatan Pujut.
Mulai dari pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, Karang taruna, kepala sekolah, dan seluruh perwakilan hotel dan restoran di Mandalika.
Baca juga: Delegasi Pra-KTT 2 Y20 Akan Kunjungan Wisata ke Sirkuit Mandalika
Baca juga: Asyiknya Ngabuburit di Masjid Nurul Bilad Mandalika, Taman Luas hingga Bisa Ikut Kajian & Buka Puasa
Termasuk hadir pula Managing Director ITDC, Bram Subiandoro.
Nursiah dalam pidatonya menyampaikan jika Lombok Tengah berhasil menempati posisi teratas dalam pertumbuhan ekonomi tertinggi di Nusa Tenggara Barat.
Bahkan capaian pertumbuhannya hingga 4,03 persen usai adanya gelaran event MotoGP Mandalika yang diselenggarakan beberapa waktu yang lalu.
Keberadaan MotoGP ini juga berhasil menurunkan tingkat pengangguran di Lombok Tengah.
"Alhamdulillah dari awalnya 3,74 persen menjadi 2,33 persen. Saya berharap dan bersyukur kedepannya tenaga kerja bisa terserap di Lombok Tengah atau luar negeri namun harus dibekali dengan kemampuan yang mumpuni," tuturnya.
Dalam pidatonya ia mengaku prihatin karena posisi strategis di Mandalika belum banyak diisi masyarakat lokal.
Dirinya mengaku jika sebenarnya masyarakat lokal memiliki kemampuan untuk mengisi sekelas general manager di hotel-hotel kawasan Mandalika.
Dihadapan Bram Subiandoro, ia menyampaikan jika keberadaan sumber daya manusia berkualitas di Lombok Tengah ini tidak pernah kekurangan.
Meskipun demikian ia meminta meskipun terdapat perekrutan posisi-posisi strategis mereka tetap mengikuti seleksi ketat sesuai dengan ketentuan perusahaan.
"Biar tidak hanya security, tukang cuci, gardener saja yang mengisi. Saya meminta kepala Bappeda, kadis tenaga kerja agar mengundang keluarga kita yang di Malaysia, Singapura, Jepang, dan Jawa. Kita berdialog dan kita pansel namanya sehingga bisa disodorkan pada kesempatan yang lain," imbuhnya.
Ia menyampaikan Mandalika bukan hanya milik warga Kuta saja namun lebih dari itu Mandalika merupakan milik bersama.
"Mandalika kita, Mandalika Kuta, Mandalika Pujut, Mandalika Lombok Tengah dan Mandalika milik kita bersama," tutupnya.