Tak berapa lama, polisi keluar dari posko dan mengevakuasi Ade Armando dari amuk massa.
Kapolda Metro Jaya Irjen pol Fadil Imran memastikan pihaknya sudah mengidentifikasi kelompok massa yang menyerang Ade Armando itu.
Ia menyebut, kelompok itu tak hanya menyerang Ade, namun juga petugas kepolisian yang berupaya menyelamatkan pegiat media sosial itu dari amuk massa.
"Pada saat anggota kami melakukan evakuasi (terhadap Ade Armando), massa non-mahasiswa bertambah beringas, menyerang anggota, sehingga 6 anggota kami yang melakukan evakuasi terluka," kata Fadil dalam jumpa pers di Gedung DPR, Senin malam.
"Pada saat terjadi perlawanan oleh kelompok massa non-mahasiswa tersebut, saya bersama Pangdam Jaya dan pasukan dari Polda turun langsung untuk memulihkan situasi," sambungnya.
Polisi identifikasi empat pelaku
Insiden pengeroyokan terhadap Ade Armando itu terekam jelas oleh kamera dan kemudia viral di media sosial. Polisi pun dapat dengan cepat mengidentifikasi para pelaku.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan bahwa sudah ada empat terduga pelaku yang sudah teridentifikasi oleh penyidik.
"Pertama atas nama Dhia Ul Haq, alamat Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur. Kedua bernama Ade Purnama, alamat Kampung Cijulang, Cisarua, Bogor," ujar Zulpan dalam keterangannya, Senin (11/4/2022).
Terduga pelaku ketiga, kata Zulpan, bernama Abdul Latip, warga Sukabumi, Jawa Barat. Sementara itu, terduga pengeroyok keempat bernama Try Setia Budi Purwanto, warga Lampung.
"Itu adalah orang-orang yang sudah kami identifikasi sebagai pelaku pemukulan terhadap Ade Armando," kata Zulpan.
Polisi pun mengimbau para pelaku segera menyerahkan diri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Alasan Ade Armando ke Lokasi Demo hingga Berujung Dikeroyok Massa
(Tribunnews/ Rizki Sandi Saputra) (Kompas)