Menurut Miller, Fabio menyerepet dirinya sehingga merugikan dirinya.
Saat itu, dia benar-benar memiliki kecepatan yang lebih baik saat itu.
"Saya datang dari posisi kesembilan dan dia berada di pole, dan saya lebih cepat darinya. Jadi itu hanya risiko yang tidak perlu bahwa di awal balapan untuk berlari ke kaki saya," keluhnya.
Baca juga: Juara 2 di MotoGP Mandalika 2022, Fabio Quartararo Traktir Anak-anak Lombok: Ice Cream For Everybody
Sementara itu, Fabio Quartararo dalam konferensi pers setelah balapan menjelaskan, dia tidak mau ambil pusing dengan komentar Jack Miller.
"Saya tidak peduli, karena dia adalah orang di masa lalu yang juga memiliki beberapa gerakan agresif. Saya pikir langkah saya benar-benar tidak agresif. Hanya tidak berharap untuk menyentuh," katanya pada wartawan.
Baginya, sentuhan dengan Jack Miller bukan hal serius dan biasa terjadi.
"Sentuhan saya bukanlah sesuatu yang besar. Itu adalah sentuhan yang sangat kecil. Saya tidak tahu apakah Anda menonton di TV, tetapi sebelum berbicara saya pikir dia lebih baik menonton karena saya tidak melakukan kesalahan," ujar Fabio Quartararo.
Fabio mengaku Miller berbicara dengannya saat berada di atas motor, tetapi saya tidak bisa mendengar apa-apa.
"Aku melihat dia tidak bahagia," ujarnya.
Dia tidak membuat langkah aneh seperti saya menyerangnya.
Quartararo hanya menyalip di tikungan pertama dan melihat Miller melebar.
Sehingga dia juga ingin mendengar dari pembalap lain apakah mereka melihat itu sebagai langkah hormat atau tidak.
"Tetapi dari sudut pandang saya, jika saya membuat langkah yang buruk, saya minta maaf. Yang itu, saya tidak punya apa-apa untuk dikatakan," katanya.
Setelah melalui balapan yang menegangkan akhirnya kedua pembalap finis di lima besar.
Fabio Quartararo finis kedua, sementara Jack Miller finis keempat.
Bagi kedua pembalap, hasil ini jauh lebih baik dibandingkan hasil balap MotoGP di Qatar. Mereka berhasil memperbaiki posisi di Mandalika.
Berikutnya, para pembalap akan kembali bertarung di MotoGP Argentina.
(*)