MotoGP Mandalika 2022

Penampilannya di MotoGP Mandalika Tuai Kontroversi, Pawang Hujan: 'Penting Bukti Ada, Race Berhasil'

Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rara Isti Wulandari (kiri) bersama Direktur Utama MGPA Priandhi Satria usai melakukan aksinya menghalau hujan saat resufarcing sirkuit Mandalika, Sabtu (5/3/2022).

TRIBUNLOMBOK.COM - Rara Isti Wulandari, sosok pawang hujan MotoGP Mandalika 2022 itu tengah jadi buah bibir masyarakat.

Bukan hanya di Indonesia, tapi juga masyarakat dunia.

Apalagi setelah dirinya dipuji oleh akun Twitter resmi MotoGP.

Rara disorot karena aksinya "mengusir" hujan saat perhelatan MotoGP Mandalika 2022 kemarin (20/3/2022).

Sayangnya, aksi tersebut bukan hanya menuai reaksi positif, tapi juga negatif.

Mengenai kontroversi tersebut, Rara akhirnya buka suara.

Baca juga: MotoGP 2022 Usai, Apa Event Kelas Dunia Selanjutnya di Sirkuit Mandalika?

Baca juga: Sindir Pedas Pawang Hujan MotoGP Mandalika 2022, Roy Suryo: Tidak Untuk Dipertontonkan Vulgar

Ia mengaku tidak mempermasalahkan jika ada masyarakat yang tidak percaya pada kemampuannya.

Hal itu ia ungkapkan dalam video di kanal YouTube Tribun Lombok.

"Yang penting buktinya ada, race berhasil, dan aspal itu butuh dingin, manggil hujan juga berhasil," ujarnya.

Rara juga mengatakan, pihak panitia memintanya untuk membuat cuaca tidak terlalu panas.

Baca juga: Sandiaga Uno Minta Maaf atas Kemacetan Jalur Menuju Mandalika, Singgung Tambahan Terowongan

"Mintanya gerimis," akunya.

Sindiran Pedas Roy Suryo

Pakar telematika Roy Suryo turut menanggapi fenomena pawang hujan di MotoGP Mandalika 2022.

Melalui akun Twitter @KRMTRoySuryo2, ia menyindir pedas adanya pawang hujan di perhelatan tersebut.

Awalnya, Roy Suryo mengomentari soal kecelakaan yang dialami Marc Marquez.

Baca juga: Sandiaga Uno Minta Maaf atas Kemacetan Jalur Menuju Mandalika, Singgung Tambahan Terowongan

Baca juga: Cerita Penonton MotoGP Mandalika 2022 Dapat Hadiah Helm Aleix Espargaro, Kepalanya Sempat Terbentur

Melalui akun Twitter @KRMTRoySuryo2, ia menyindir pedas adanya pawang hujan di perhelatan tersebut.

Awalnya, Roy Suryo mengomentari soal kecelakaan yang dialami Marc Marquez.

Baca juga: Sandiaga Uno Minta Maaf atas Kemacetan Jalur Menuju Mandalika, Singgung Tambahan Terowongan

Baca juga: Cerita Penonton MotoGP Mandalika 2022 Dapat Hadiah Helm Aleix Espargaro, Kepalanya Sempat Terbentur

Perlu diketahui, Marquez sempat terpelanting saat menjalani pemanasan menjelang balapan MotoGP Mandalika 2022.

Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit.

Mesti tak mengalami cedera, Marquez memutuskan untuk tidak mengikuti balapan.

"Saya tdk peduli Tribun Penonton mau (di) PENUH (kan) dgn Cara Apapun, atau mau Pakai DUKUN buat Nolak Hujan dsb.

Tetapi Semoga Insiden yg dialami Marc Marquez saat Latihannya tdk membuat ia GAGAL TAMPIL di Race nanti.

Sebab sayang benar TRILYUNAN UANG yg sdh dikeluarkan. AMBYAR" tulis Roy Suryo.

"FIXED. Marc Marquez TIDAK IKUT di MotoGP Mandalika saat ini karena Cedera Kepala. Jadi meski ada Fabio Quartararo dkk,

Rasanya TRILYUNAN Uang APBN yg keluar bagaikan "MASAKAN REBUSAN, BAKARAN, KUKUSAN, tapi tanpa GORENGAN"

Apalagi Cuaca sedang HUJAN, Upaya DUKUN Bagaimana? AMBYAR" imbuh Roy di cuitan yang lain.

Roy kemudian membagikan video asli penampakan sang pawang hujan, Rara Isti.

"Ini Video ASLI Penampakan tampilan LIVE Rara Isti Wulandari di Sirkuit Mandalika tadi yg sempat dikomentari oleh Presenter Trans7,

Apa & Bagaimana Backgroundnya (Ada juga sebenarnya Aksi2 sebelumnya saat Ybs beraksi di tengah2 Sirkuit)

BELIEVE IT OR NOT .. Itulah Indonesia AMBYAR"

Pada cuitan berikutnya, Roy memberikan sindiran pedas.

"Jadi dlm Gelaran yg juga Menghabiskan Uang Rakyat 2.5T APBN (diluar Beaya Teknis Race & Bangun Sirkuit) tsb,

Selain Sorak-sorai saat Miguel Oliviera menang, juga "Sorakan" saat Rara Isti Wulandari ini melintas depan Podium.

"MEMBANGGAKAN" kata Angie Ang, Reporter Lapangan. AMBYAR"

Roy menambahkan, pawang hujan itu bisa dbilang sukses jika saat acara dimulai, langit benar-benar cerah.

"Saya lahir di lingkungan yg tdk asing dgn Adat & Budaya Adiluhung,

Soal "Ritual" memang ada, tetapi TIDAK utk DIPERTONTONKAN Vulgar & terkesan "menantang" Kehendak Allah SWT begini.

Namanya Pawang SUKSES kalau dari AWAL Tidak Hujan, kalau sdh 1 JAM ya InsyaaAllah REDA. AMBYAR"

Ia lalu membagikan usaha TNI dan BRIN untuk memodifikasi cuaca.

"Bravo @_TNIAU dan BRIN, meski semua kembali kepada Tuhan YME, Allah SWT."

(TribunLombok)

Berita Terkini