TRIBUNLOMBOK.COM - Kurang dari 2 tahun lagi Pemilu 2024 akan digelar.
Rincian jadwal pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024 akan diramaikan 6 partai baru Pemilu 2024 yang sudah mendeklarasikan diri.
Pemilu serentak itu menggelar pemilihan presiden dan wakil presiden, pemilihan anggota DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan DPD RI.
6 partai baru ini, apabila lolos verifikasi KPU, akan bertarung merebut suara rakyat dalam pesta demokrasi akbar 5 tahunan tersebut.
Baca juga: Polemik Penundaan Pemilu 2024 dan Kegelisahaan Segelintar Orang di Lingkaran Jokowi
Baca juga: Jusuf Kalla: Penundaan Pemilu Melanggar Konstitusi
Baca juga: Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra Ungkap Cara Penundaan Pemilu 2024
Berdasarkan data dari KPU yang diolah Litbang Kompas, tahapan Pemilu 2024 akan dimulai pada Juni 2022 mendatang.
Dimulai dengan penyusunan Peraturan KPU (PKPU), sosialisasi dan publikasi, dan bimbingan teknis.
Pemungutan Suara Pemilu 2024 Pada 1-7 Agustus 2022 dimulai pendaftaran partai politik.
Pada 1 Januari-9 Februari 2023 penetapan daerah pemilihan dan dilanjutkan dengan pendaftaran anggota DPD, DPR, dan DPRD pada 1-14 Mei 2023.
Pada 1-21 Juni 2023 penetapan daftar pemilih tetap (DPT).
Pada 7-13 September 2023 pendaftaran bakal pasangan capres dan cawapres, dilanjutkan penetapan pasangan capres dan cawapres.
Daftar calon tetap (DCT) anggota DPR, DPD, dan DPRD dilakukan pada 11 Oktober 2023.
Masa kampanye digelar pada 14 Oktober 2023 sampai 10 Februari 2024.
Dalam periode ini, kampanye berupa pertemuan terbatas, tatap muka, penyebaran bahan kampanye, dan pemasangan alat peraga.
Pada 21 Januari-10 Februari 2024, kampanye berupa rapat umum dan iklan media massa.
Pemungutan dan penghitungan suara capres dan cawapres, anggota DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan DPD RI dilaksanakan pada 14 Februari 2024.
Daftar Partai Baru yang sudah mendeklarasikan diri untuk mengikuti Pemilu 2024
1. Partai Pelita
Partai baru paling terkini yakni Partai Pelita yang didedaklarasikan Din Syamsuddin pada Senin (28/2/2022).
Tokoh nasional asal Kabupaten Sumbawa ini menjabat sebagai Ketua Ketua Majelis Permusyawaratan Partai (MPP) Partai Pelita.
Din Syamsuddin secara simbolik menyerahkan bendera partai kepada Ketua DPP Partai Pelita, Beni Pramula.
Beni diketahui pernah menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah periode 2014-2016 dan Presiden Pemuda Asia-Afrika periode 2015-2020.
Posisi Sekretaris Jenderal Partai Pelita dijabat oleh Tantan Taufiq Lubis yang merupakan Ketua Forum Pemuda Kerjasama Islam sekaligus pendiri Pemuda OKI Indonesia.
2. Partai Ummat
Politisi senior Amien Rais mendeklarasikan berdirinya Partai Ummat pada 29 April 2021.
Dalam kepengurusan partai, Amien menduduki jabatan sebagai Ketua Majelis Syuro, sementara posisi Ketua Umum dijabat oleh menantunya, Ridho Rahmadi.
Sejumlah tokoh yang hadir dalam acara deklarasi itu mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang MS Kaban, artis dan penyanyi senior Neno Warisman, serta eks terpidana kasus UU ITE Buni Yani.
Berdirinya Partai Ummat tidak lepas dari dinamika politik yang dialami Amien Rais sebagai imbas hasil Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) 2020.
3. Partai Kebangkitan Nasional (PKN)
Didirikan oleh sejumlah loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, PKN telah mengantongi SK pendirian partai dari Kemenkumham pada 2021.
Partai itu diketuai oleh Gede Pasek Suardika yang merupakan mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Hanura.
Beberapa loyalis Anas yang menjadi bagian PKN antara lain mantan anggota DPR dari Fraksi Demokrat Mirwan Amir, eks pengurus Demokrat Ian Zulfikar, aktivis HMI Asral Hardi, wartawan dan fotografer Bobby Triadi, serta Sri Mulyono yang kini jadi sekretaris jenderal PKN.
4. Partai Rakyat
Partai yang diketuai oleh Arvindo Noviar ini telah terdaftar di Kemenkumham pada 2021.
Menurut Arvindo, SK Kemenkumham pendirian Partai Rakyat akan menjadi langkah awal dalam melakukan rekonsilidasi atau konsolidasi pengurus partainya di seluruh Indonesia.
5. Partai Rakyat Adil Makmur (Prima)
Partai Prima resmi mengantongi izin Kemnkumham sejak 2020. Agus Jabo Prioyono didapuk sebagai ketua umum.
Agus Jabo sebelumnya dikenal sebagai Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD).
PRD sendiri merupakan wadah berkumpul bagi orang-orang yang anti terhadap Presiden Soeharto di era Orde Baru.
Karenanya, Agus Jabo juga dikenal sebagai salah satu aktivis dalam gerakan reformasi 1998 yang melengserkan Soeharto.
6. Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora)
Partai yang digagas Anis Matta dan politisi asal Sumbawa Fahri Hamzah ini telah mendapat SK Kemenkumham pada Mei 2020.
Kedua nama itu juga dipilih sebagai Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum Partai Gelora.
Beberapa bulan setelah mendapat SK Kemenkumham, petinggi Partai Gelora bahkan telah bertemu Presiden Joko Widodo untuk memperkenalkan diri.
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas pada Oktober 2021, Partai Gelora menjadi partai politik baru yang paling dikenal publik.
Peluang Partai Baru pada Pemilu 2024
Lalu, bagaimana peluang 6 partai baru peserta Pemilu 2024 dalam meraup suara?
Jangan lupa, partai lama juga tidak tinggal diam terlena dengan kemapanannya.
Nah, kemunculan beberapa partai baru ini akan semakin mempersengit persaingan Pemilu 2024.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) Kuskridho Ambardi menganalisa, partai-partai baru tersebut akan semakin sulit untuk bisa bersaing dengan partai lama.
Hal ini, kata dia seperti dikutip dari Kompas.com, berdasarkan pengalaman-pengalaman Pemilu sebelumnya.
Ketika partai baru gagal memenuhi presidential threshold.
"Jadi, partai-partai baru tersebut harus berusaha ekstra keras untuk mengenalkan diri ke publik," kata Kuskridho Selasa (1/3/2022).
Menurutnya, cara yang paling efisien untuk mengenalkan partai baru masih melalui media massa dengan jangkauan relatif luas.
Ia pun mengingatkan agar partai-partai baru ini tidak hanya membatasi diri pada kelompok masyarakat yang sebelumnya memilih golput.
"Kalau membatasi hanya kelompok golput, susah melampaui threshold. Terlebih lagi golput yang kritis, lebih sulit lagi dipersuasi," ujarnya.
(*)
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 6 Partai Pendatang Baru Siap Bertarung pada Pemilu 2024, Bagaimana Peluangnya?