Isra Miraj, kata Prof Masnun merupakan perjalan horizontal Nabi Muhammad SAW.
Dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa.
Perjalanan Isra menyiratkan pesan penting bagi umat islam.
Sebab, perjalanan itu bukan saja perjalanan secara intlektualitas tetapi juga spirutal.
Perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW teramat berat.
Nabi Muhammad SAW mengalami berbagai tekanan dan ujian.
Khususnya dari kaum Quraisy.
Namun beliau tidak pernah dendam.
"Belum lagi persoalan pribadi yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW, karena waktu itu, beliau ditinggal istri tercinta, Siti Khodijah dan pamannya Abu Thalib," kata Rektor UIN Mataram tersebut.
Sehingga, kata Prof Masnun, hal itu menjadi refleksi bagi kita.
Selama hidup ini, sejauh mana perjalanan yang kita lakukan dalam memberi kebermanfaatan.
Sedangakan miraj adalah perjalanan vertikal Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha.
Perjalanan tersebut demi menerima perintah salat secara langsung dari Allah SWT.
"Bagaimana kita mencapai miraj itu adalah dengan menjalankan solat. Sebab solat adalah mirajnya orang-orang mukmin," pungkas Prof Masnun.
Prof Masnun menceritakan dengan detail perjalanan hingga hikmah yang dapat dipetik dari perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.
Peringatan isra miraj tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Lombok Tengah, HM Nursiah, jajaran Formkopimda Loteng serta para pejabat eselon II dan III.
(Kompas TV/ Dedik Priyatno)