Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Seorang warga Kelurahan Sadia, Kecamatan Mpunda, Kota Bima mengamuk ketika ditolak saat akan membeli minyak goreng, Selasa (1/3/2022) sekitar pukul 17.30 WITA.
"Dua kali istrinya saya datang ke sini, untuk membeli, mereka jawab tidak ada minyak goreng. Sedangkan saya lihat, warga lain ada yang keluar dengan menenteng minyak goreng," ujar Usman dengan nada penuh emosi.
Pria ini melihat langsung petugas kasir Alfamart meletakkan minyak goreng di bawah etalase saat dirinya ngotot mendapatkan minyak goreng.
Baca juga: Nekat Menimbun Minyak Goreng? Siap-siap Kena Pidana, Satgas Pangan Polri: Denda Sampai Rp50 Miliar
Baca juga: Terungkap Ini Alasan Distributor Menjual Minyak Goreng dengan Harga Mahal di NTB
Baca juga: Jelang Ramadan 2022, Minyak Goreng di Kota Bima Langka
"Saya ngotot karena itu hak rakyat, hak kami. Kami tidak minta gratis, kami beli sesuai dengan aturan pemerintah. Kenapa mereka memilih pembeli," sergahnya.
Di hadapan pembeli dan staf Alfamart, Usman bahkan mengatakan akan menghadap ke Pemerintah Kota Bima untuk mengevaluasi keberadaan Alfamart di Kelurahan Sadia tersebut.
"Saya bukan warga dari kelurahan lain, saya tinggal tepat di depan Alfa ini lho. Saya bukannya tidak sabar, tapi dua kali ditolak untuk membeli dan warga lain dilayani," katanya lagi sembari berlalu pergi.
Sementara itu, pihak Alfamart yang dikonfirmasi menjelaskan ada salah paham yang terjadi antara seorang warga tersebut dengan petugas kasir.
"Pas bapak itu membeli, minyak goreng Bimoli yang kami terima belum diresi. Jadi belum bisa kami jual. Yang kami jual, baru yang mereka Tropical," aku seorang staf Alfamart Kelurahan Sadia Jainudin.
Ia mengaku pihaknya mendapatkan pasokan minyak goreng untuk merek Tropical pada pagi hari dan Bimoli pada sore hari.
Sehingga, baru merek Tropical yang dilepas ke pembeli karena sudah diresi.
Sedangkan Bimoli masih proses.
"Karena staf kasir juga kurang menjelaskan ke bapaknya tadi, jadi salah paham. Saya sudah berusaha mengajak bapak tadi bicara, tapi sudah keduluan emosi," jelasnya.
Jainudin memastikan Alfamart tidak pernah menolak atau membatasi pembeli minyak goreng.
Hanya saja, pihaknya harus merekap terlebih dahulu barang yang dipasok baru bisa dilepas ke pembeli.
"Tidak ada untungnya bagi kami memilih pembeli. Hanya menjual minyak goreng sesuai aturan pemerintah, satu orang satu kali jatah pembelian," pungkasnya.
(*)