Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Sempat viral di Tiktok dan media sosial tentang kehadiran replika mobil F1 (Formula One) buatan warga Lombok.
Replika mobil F1 ini mendatangi Sirkuit Mandalika bertepatan pada test pramusim MotoGP Mandalika, Minggu (13/2/2022).
TribunLombok.com mengunjungi kediaman pembuat replika mobil dengan aksen merah khas tim Scuderia Ferrari.
Pembuatanya ternyata warga Narmada, Lombok Barat.
Namanya Latief Anggara Putra.
Replika mobil F1 ini memiliki desain khas jet darat keluaran tahun 2010.
Baca juga: Begini Penjelasan Pemilik Replika Mobil F1, Warga Lombok yang Bikin Gempar di Sirkuit Mandalika
Baca juga: Mobil F1 Rakitan Warga Lombok Mejeng di Kawasan Sirkuit Mandalika
Baca juga: Tim Formula 1 Temui Gubernur NTB, Sirkuit Mandalika Disebut Layak Jadi Lokasi Balap F1
Mobil dengan satu kursi penumpang ini memiliki warna merah yang melambangkan warna tim Scuderia Ferrari.
Sang pemilik mobil itu mengidolakan Sebastian Vettel, juara dunia F1 4 kali.
Latief mengaku membuat replika ini dengan dasar mobil Daihatsu pikap produksi tahun 70-an.
DIa mendesain mobilnya dari inspirasi majalah-majalah yang harus ia beli.
"Dulu internet tidak semudah sekarang, saya harus membeli beberapa majalah setiap minggunya demi mencocokan desain yang akan saya ikuti," jawabnya.
"Sebisa mungkin saya ikuti desain yang ada dengan bahan seadanya," tandas Latief.
Replika mobil ini dapat melaju dengan menggunakan bensin premium sebagai bahan bakarnya.
Dia kini sedang meracik perubahan terbaru untuk mengikuti desain baru mobil F1.
Yaitu Halo, besi pengaman kepala pembalap mobil F1.
Latief membocorkan dana yang sudah ia kucurkan saat merakit mobil replika jet darat tersebut.
"Kalau dihitung-hitung mungkin sudah habis 50 juta keatas, sengaja saya tidak mau hitung agar tidak terasa berat," ungkap Latief.
Latief juga mengatakan betapa beratnya mencari onderdil yang ia butuhkan untuk merancang mobil tersebut.
"Jujur sudah sampai lima kali saya mencari setir mobil yang cocok agar menyerupai desain aslinya," tambahnya.
Selain itu dia juga sulit mencari outfit yang cocok untuk dipakai mengendarai replika mobil F1 itu.
Seperti sepatu ataupun jam tangan yang ia harus dapatkan di pasar barang bekas.
"Sulit cari yang cocok dengan pembalap asli punya, sukurnya ada juga yang saya dapatkan di pasar loak, penting ada logo Ferrari nya lah," beber Latief.
Melihat demikian banyak usaha yang dia keluarkan, baik tenaga maupun harta, tapi dia tidak keberatan.
Dia melakukan itu berdasarkan hobi.
(*)