PROFIL TGB KH M Zainul Majdi, Ketua Umum PB NWDI 2022-2027, Ulama Karismatik Cucu Maulana Syaikh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PB NWDI TGB KH Muhammad Zainul Majdi menyampaikan sambutan dalam Muktamar NWDI Minggu (30/1/2022).

TRIBUNLOMBOK.COM - Berikut ini profil lengkap TGB KH Muhammad Zainul Majdi.

TGB terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) periode 2022-2027.

Terpilihnya TGB sebagai Ketua Umum PB NWDI itu berdasarkan putusan sidang pleno VI Muktamar ke-1 NWDI di Pancor, Kecamatan Selong, Lombok Timur, Minggu (30/1/2022).

Mengutip nwdi.or.id, TGB KH Muhammad Zainul Majdi yang karib disapa TGB lahir di Pancor, Selong, Lombok Timur pada 31 Mei 1972.

TGB adalah putra ketiga dari pasangan HM Djalaluddin SH, seorang pensiunan birokrat Pemprov NTB dan Hj Rauhun Zainuddin Abdul Madjid, putri pertama dari Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid atau sering disebut Tuan Guru Pancor.

Baca juga: Ini Pesan TGB Setelah Terpilih Jadi Ketua Umum PB NWDI 2022-2027

Baca juga: TGB Sampaikan 4 Wasiat Maulana Syaikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid kepada Peserta Muktamar NWDI

TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid adalah pendiri organisasi Islam Nahdlatul Wathan (NW), Madrasah NWDI, NBDI, dan pendiri Pesantren Darunnahdlatain.

TGB merupakan cendekiawan muslim, ulama tafsir Al Quran, dan pemimpin organisasi masyarakat.

TGB pernah menjabat sebagai Gubernur NTB 2 periode.

Yaitu Gubernur periode 2008-2013 dan periode 2013-2018.

Sebelum menjabat Gubernur, TGB pernah menjadi anggota DPR RI masa jabatan 2004-2009.

Tergabung di Komisi X yang membidangi masalah pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata, kesenian dan kebudayaan.

Riwayat Pendidikan

TGB muda menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 3 Mataram (Sekarang SDN 6 Mataram), dan lulus pada tahun 1986.

TGB mengenyam jenjang sekolah menengah pertama di Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Nahdlatul Wathan Pancor hanya selama 2 tahun, dan lulus Madrasah Aliyah di yayasan yang sama tahun 1991.

TGB menjalani pendidikan menghafal Al-Qur’an di Ma’had Darul Qur’an wal Hadits Nahdlatul Wathan Pancor selama setahun (1991-1992), sebelum memasuki perguruan tinggi.

Halaman
123

Berita Terkini