Laporan Wartawan TribunLombok.com, Patayatul Wahidah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Warga di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyerbu toko-toko modern untuk mendapatkan minyak goreng murah.
Mereka tidak ingin ketinggalan membeli minyak goreng satu harga yang diterapkan pemerintah Indonesia, mulai hari ini, Rabu 19 Januari 2022.
Pantauan TribunLombok.com di salah satu ritel modern Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Rembiga, Kota Mataram, puluhan warga yang mayoritas ibu-ibu memadati toko ini sejak pukul 10.00 WITA.
Mereka berebut membeli minyak goreng bersubsidi tersebut.
Akibatnya, warga berjubel di depan kasir, bahkan banyak diantara mereka tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak.
Kasir pun tampak kewalahan melayani antrean yang mengular.
Baca juga: Lombok Timur Sediakan 1.532 Kamar untuk MotoGP, Gedung Rusunawa Jadi Cadangan
Tidak hanya warga, tukang parkir di toko modern ini pun ikut antre membeli minyak goreng bersubsidi itu.
Bagi warga, subsidi minyak goreng ini sangat membantu.
Selama ini harga minyak goreng melambung tinggi. Harganya bisa mencapai Rp 40 ribu, bahkan Rp 50 ribu.
Dengan kebijakan tersebut minyak goreng turun menjadi Rp 14 ribu.
Seperti diungkapkan Malik Helmi, tukang parkir asal Lingkungan Rembiga Timur.
Kebijakan minyak goreng satu harga ini diakui Malik menjadi angin segar bagi masyarakat menengah, terutama di masa pandemi.
”Karena harga minyak turun sekarang, masyarakat menengah ke bawah jadi terbantu dengan keadaan sekarang kaya gini,” ujar Malik.
Baca juga: Perempuan asal Lombok Timur Dipenjara di Arab Saudi, Dituduh Sogok Polisi Demi Pulang ke Indonesia
Malik ikut antre membeli minyak goreng setelah melihat banyaknya warga yang datang membeli minyak goreng.
Dia pun tidak mau ketinggalan membelikan minyak goreng untuk istrinya di rumah.
”Beli juga saya duluan, liat orang-orang ini makin ramai nanti endak dapet saya,” tuturnya.
Namun demikian, temuan TribunLombok.com, banyak warga membeli lebih dari jatah yang ditentukan.
Pihak toko membatasi satu orang hanya membeli satu kemasan.
Tapi sebagian warga mengakali aturan tersebut dengan membawa anak dan anggota keluarga agar bisa membeli lebih banyak minyak goreng.
Sehingga satu keluarga bisa membeli empat hingga lima kemasan minyak goreng.
Abdul Hamid, karyawan toko ritel di Rembiga Timur menyebutkan, kurangnya tenaga membuat dia kesulitan mengawasi, sehingga satu orang bisa membeli dua hingga tiga kemasan minyak goreng.
"Susah saya juga. Satu orang nanti bisa dia bolak balik beli minyak. Saya endak tanda kan orangnya, ada yang saya tanda tapi rengasan (marahan) dia dikasi tahu,” keluh Abdul Hamid.
Baca juga: Lombok Timur Sediakan 1.532 Kamar untuk MotoGP, Gedung Rusunawa Jadi Cadangan
Sikap warga yang membeli secara berlebihan ini membuat stok minyak goreng di toko tersebut ludes dalam waktu kurang dari empat jam.
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memberlakukan kebijakan minyak goreng satu harga per Rabu 19 Januari 2022.
Melalui kebijakan tersebut minyak goreng di seluruh Indonesia dijual seharga Rp 14 ribu per liter.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melalui akun Instagramnya menjelaskan, jika kebijakan minyak goreng satu harga ini mulai diberlakukan terlebih dahulu melalui ritel modern yang menjadi anggota Asosiasi Pedagang Ritel Seluruh Indonesia (APRINDO).
Sementara untuk pasar tradisional diberikan waktu untuk penyesuaian harga, paling lambat satu minggu dari tanggal penetapan.
”Kemudian untuk pasar tradisional akan diberikan waktu satu minggu untuk penyesuaian,” ucapnya.
Berita terkini di NTB lainnya.
(*)