Virus Corona

Pasien Covid-19 Varian Omicron di Indonesia Melonjak, Simak Gejalanya: Kelelahan Luar Biasa

Penulis: wulanndari
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi virus corona - Kebanyakan orang terinfeksi Omicron adalah mereka yang sudah divaksinasi lengkap dan tidak bergejala sampai bergejala ringan.

TRIBUNLOMBOK.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat hingga Sabtu (8/1/2022) total kasus terkonfirmasi Omicron di Indonesia sebanyak 318 orang.

Kebanyakan orang terinfeksi Omicron adalah mereka yang sudah divaksinasi lengkap dan tidak bergejala sampai bergejala ringan.

Secara keseluruhan dari awal kasus Omicron pada Desember 2021 hingga Jumat (7/1/2022) kasus transmisi lokal berjumlah 23 orang dan kasus dari pelaku perjalanan luar negeri berjumlah 295 orang.

Secara kumulatif kasus paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi.

Bahkan sebagian besar pasien covid-19 varuan Omicron di DKI Jakarta memiliki riwayat perjalanan luar negeri.

Baca juga: Kota Mataram Masuk Kriteria Vaksin Booster, Ada yang Gratis dan Berbayar, Bagaimana Pelaksanaannya?

Baca juga: Positif Covid-19 Sepulang dari Turki, Ashanty: Saya 2 Kali PCR di Istanbul Hasilnya Negatif

Lalu bagaimana gejala varian jenis B.1.1.529 ini?

Lalu, bagaimana gejala Omicron?

Dilansir Tribunnews.com, gejala Omicron, varian baru Covid-19 jenis B.1.1.529, digambarkan "tidak biasa", namun "sangat ringan".

Hal ini disampaikan Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, Dr Angelique Coetzee, sosok yang pertama kali memperingatkan kemunculan Omicron ini.

Dikutip dari CNBC, Coetzee mengatakan, pada 18 November 2021 ia mulai melihat pasien datang dengan "gejala yang tidak biasa", yang sedikit berbeda dari varian Delta.

"Dimulai dengan seorang pasien lelaki berusia 33 tahun, dan dia berkata padaku dia sangat lelah selama beberapa hari terakhir."

"Dia juga merasakan sakit dan nyeri di tubuhnya, ditambah sedikit sakit kepala," beber Coetzee pada BBC, Minggu (28/11/2021).

Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, Dr Angelique Coetzee (The Telegraph)

Pasien itu, kata Coetzee, tidak mengalami sakit tenggorokan, namun terasa gatal.

Tetapi, ia tidak mengalami gejala batuk dan kehilangan rasa atau bau, gejala yang dikaitkan dengan jenis virus sebelumnya.

Coetzee menyebut, ia menguji pasien itu dan hasilnya positif.

Tak hanya itu, empat anggota keluarga si pasien juga dinyatakan positif Covid-19 varian Omicron.

Di hari itu, ia juga melihat lebih banyak pasien bergejala sama, yang berbeda dari varian Delta.

Sekitar setengah dari pasien Coetzee diketahui tidak divaksinasi.

Hal tersebut mendorongnya memperingatkan komite penasihat vaksin Afrika Selatan, di mana ia menjadi anggotanya.

Pasien varian Omicron lain yang Coetzee lihat sejauh ini, juga mengalami apa yang ia gambarkan sebagai gejala "sangat ringan".

Baca juga: Wiku Adisasmito Minta Semua Pihak Kompak Mencegah Penyebaran Varian Baru Omicron

Baca juga: Kapolda NTB Pantau Vaksinasi Covid-19 Anak 6-11 Tahun di MI Al-Amin Pejeruk Mataram

Ia menambahkan, rekan-rekannya juga telah mencatat kasus serupa.

Kendati menilai gejala Omicron "sangat ringan", Coetzee mengaku khawatir jika varian baru ini menginfeksi lansia yang tidak divaksinasi.

"Yang harus kita khawatirkan sekarang adalah saat orang yang lebih tua dan tidak divaksinasi, terinfeksi varian baru."

"Jika mereka tidak divaksinasi, kita akan melihat banyak orang mengalami penyakit parah," pungkasnya, dilansir The Telegraph.

Gejala Omicron

Ilustrasi Covid-19 (smartraveller.gov.au)

Mengutip Metro.co.uk, sejauh ini laporan mengenai gejala Omicron disebutkan "sangat ringan".

Diyakini, Omicron menunjukkan gejala yang sama seperti varian Covid-19 lainnya.

Dirangkum dari Metro.co.uk dan NDTV, berikut gejala Omicron:

1. Suhu tinggi di bagian dada atau punggung;

2. Kelelahan luar biasa;

3. Tidak ada penurunan signifikan tingkat saturasi oksigen;

4. Tidak mengalami kehilangan rasa atau bau;

5. Tenggorokan gatal;

6. Sebagian besar pasien pulih tanpa rawat inap.

Lantas, apakah vaksin Covid-19 atau booster efektif melawan Omicron?

Bukti saat ini menunjukkan Omicron bisa menjadi lebih resisten terhadap vaksin, dibanding varian lainnya.

Hal ini lantaran jumlah mutasi yang dimiliki jenis B.1.1.529, dan fakta bahwa protein lonjakannya punya perubahan yang berbeda.

Namun, terlalu dini untuk mengatakan apakah Omicron benar-benar resisten terhadap vaksin.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gejala Omicron, Varian Baru Covid-19 dari Afrika Selatan, Digambarkan Sangat Ringan

Berita Terkini