Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Insiden meninggalnya AR (37), warga yang isolasi mandiri (Isoman) di Lingkungan Taman Kapitan, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram meninggalkan duka bagi keluarga.
Bagaimana tidak, siang hari, sekitar pukul 12.00 Wita, Jumat (22/7/2021), AR masih aktif berbicara saat ditelpon sang ibu.
Bahkan kondisinya dianggap masih baik-baik saja.
Tidak disangka-sangka, selepas magrib AR ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Kepala Lingkungan Taman Kapitan Lalu Yusran menuturkan, berdasarkan pengakuan ibu AR, siang hari mereka sempat telepon-teleponan.
”Sekitar jam 12 siang masih ada komunikasi, ditanya apakah mau diantarkan nasi atau tidak, tapi dia bilang tidak usah nanti saja,” tutur Yusran, pada TribunLombok.com, Sabtu (23/7/2021).
Baca juga: Polresta Mataram Bagikan 2.000 Paket Sembako saat Operasi PPKM Level 4
Jarak beberapa jam kemudian, keluarga menelepon lagi. Kali ini AR tidak kunjung mengangkat handphone-nya.
Selepas salat magrib, sang ibu yang tinggal di Kelurahan Gomong datang menengok kondisinya.
Tapi sesampainya di rumah tersebut, sang ibu merasa tidak tenang.
Sebab rumah tersebut tampak gelap. Tidak ada lampu menyala.
Pintu luar digedor-gedor, tapi AR tetap tidak kunjung keluar atau menjawab.
Salah seorang saudaranya kembali mengambil kunci cadangan ke rumah mereka di Kelurahan Gomong, Kecamatan Selaparang.
”Dia ambil kunci, setelah dibuka (pintu), ternyata benar AR ditemukan sudah meninggal,” katanya.
Jasad AR pertama kali ditemukan ibunya, saudaranya, dan bibiknya yang datang menengok ke rumah itu.