Pria Pesan PSK Lewat MiChat yang Datang Waria, Ingin Batal Malah Dianiaya dan HP Dirampas

Editor: wulanndari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua dari tiga waria yang menjadi tersangka pengeroyokkan di Surabaya, Senin (29/3/2021)

TRIBUNLOMBOK.COM - Pria ini berniat pesan PSK yang datang justru waria.

Langsung minta batal malah dianiaya dan HP pun ikut dirampas.

Kasus penganiayaan dan perampasan tersebut terjadi di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Diketahui korbannya adalah pria berinisial ED (32).

Sedangkan pelakunya ada 3 orang, yakni Asep alias Tania (24), Doni alias Natasya (23) dan M Alfandi alias Maudy (27).

Kasus ini bermula saat ED iseng-iseng membuka aplikasi Mi Chat untuk memesan layanan Pekerja Seks Komersial (PSK).

Baca juga: Lewat MiChat, Remaja Jual Pacar Rp 300 Ribu Sebanyak 9 Kali, Uangnya untuk Makan dan Bayar Kos

Baca juga: Kisah ABG di Pontianak Disetubuhi Pacar Lalu Dijual ke Pria Hidung Belang Melalui Aplikasi Michat

Baca juga: Bu Kades Bantah Selingkuh, Suami Bongkar Chat Mesra: Hanya Kamu yang Ada Dalam Hatiku Sayang

Saat itu, ED tengah memilih-milih jasa layanan seks yang pas untuknya.

Sampai kemudian, tawaran itu diberikan oleh seorang pelaku bernama Asep alias Tania (24) warga Bandar Lampung yang kos di Surabaya.

Kepada korban, Asep alias Tania mengaku sebagai perempuan.

Ia menawarkan jasa seks sekali main dengan harga Rp 1,5 juta yang sudah termasuk hotel.

"Tersangka menginap di sebuah hotel di kawasan Genteng," ujar Kanit Reskrim Polsek Genteng, Iptu Sutrisno, Senin (29/3/2021).

Setelah bersepakat, korban kemudian datang ke hotel itu dan menemui tersangka.

Baca juga: Pengakuan Gadis yang Temukan Kamera HP Nyala di Toilet, Pelaku Menangis hingga Akhirnya Kena PHK

Baca juga: VIRAL Video Polwan Digerebek Suami di Kamar Hotel Bareng Senior, Diduga Selingkuh Sejak 2 Tahun Lalu

Di dalam kamar, tersangka sengaja membuat remang-remang lampu agar tak mudah diketahui jika dirinya ternyata waria.

Korban yang curiga akhirnya mendesak tersangka dan sontak kaget setelah tahu jika calon pelayan seksnya itu adalah seorang pria yang menyerupai wanita.

"Korban kemudian komplain dan tidak mau meneruskan transaksi itu. Namun tersangka malah marah," terangnya.

Halaman
12

Berita Terkini