Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) akan dilanda hujan lebat sampai Februari 2021.
Pada akhir Desember 2020, Januari, hingga Maret 2021 curah hujan berada di atas normal.
Dampaknya, potensi banjir dan tanah longsor sangat tinggi.
“Karena curah hujan saat ini berada di atas normal kita harus mempersiapkan diri dengan kondisi upnormal,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB I Gusti Bagus Sugihartha, setelah rapat koordinasi penanganan bencanan hidrometeorologi, di ruang Anggrek, kantor Gubernur Provinsi NTB, Senin (14/12/2020).
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Selasa 15 Desember 2020, Waspada Cuaca Buruk di Sejumlah Wilayah
Upaya upnormal itu menurutnya butuh kekuatan bersama untuk mengantisipasi dampaknya.
Ia mengharapkan kolaborasi semua pihak akan menambah kekuatan menghadapi segala dampak bencana hidrometeorologi.
Tonton Juga :
"Dalam koordinasi kami membuat kekuatan seluruh stakeholders untuk bersama-sama bertanggungjawab,” ujarnya.
Ia menambahkan, bencana hidrometeorologi terjadi setiap tahun di Provinsi NTB.
Baca juga: Kapal Cepat Tenggelam di Selat Lombok, 10 Jam Lebih Proses Evakuasi Terkendala Cuaca Ekstrem
Bencana tersebut menyebabkan banyak kerugian materi dan korban jiwa.
Diperlukan sinergitas antar semua pihak untuk mengurangi dampak bencana tersebut.
Asisten III Gubernur NTB bidang Administrasi dan Umum Setda Pemprov NTB H Lalu Syafi’I mengatakan, bencana hidrometeorologi melanda di setiap tahun.
“Kita harus bersinergi agar dapat memberikan pertolongan kepada masyarakat yang terkena musibah,” kata Syafi'i, dalam rapat koordinasi itu juga membahas mengenai SDM penanganan bencana.
Dengan pemetaan itu, ke depan ketika bencana terjadi kata dia, pemerintah sudah memiliki persiapan matang untuk segera menangani.
"Harapan kita ke depan kita dapat mengurangi resiko setiap bencana,” tutupnya.
(*)