Siswa SMA di NTT Rela Jadi Buruh Demi Bisa Belajar Online, Upah untuk Isi Kuota Internet di HP Teman

Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Melkianus Inosensius Darung, seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Peot, Kelurahan Peot, Kecamatan Borong, Kabuaten Manggarai Timur, NTT, saat kerja proyek di salah satu sekolah, Sabtu (22 /8/2020).

TRIBUNLOMBOK.COM - Melkianus Inosensius Darung harus bekerja jadi buruh proyek bangunan.

Melkianus adalahseorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kelurahan Satar Peot, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Melkianus menggunakan upah yang didapatkannya untuk membeli pulsa dan paket data internet untuk belajar daring.

"Kami kan sekolah pakai jadwal. Di hari-hari yang tidak ke sekolah, saya isi kerja proyek di orang. Selalu saja ada yang ajak saya untuk ikut kerja. Saya juga selalu siap kerja," kata Melkianus kepada Kompas.com di Kelurahan Satar Peot, Borong, Minggu. 

Melkianus tak memiliki ponsel pintar untuk belajar online.

Siang Ini BLT Rp 2,4 Juta untuk UMKM Cair, Begini Skema Pencairannya

Pulsa dan paket data internet itu dia gunakan di ponsel milik temannya.

Sehingga, Melkianus bisa mengakses materi dan tugas yang diberikan sekolah selama pandemi Covid-19.

"Kalau saya dapat uang dari kerja, saya pergi ke teman yang ada handphone pintar. Saya isi pulsa di handphone mereka untuk bisa kerja tugas," kata Melkianus. 

Melkianus tak masalah harus mencari uang sendiri untuk membeli pulsa agar bisa belajar online.

"Selagi saya bisa cari, tidak apa-apa. Saya harus sekolah dan selesai. Saya ingin mengubah nasib keluarga. Cukup mama yang hidup seperti ini," tutur Melkianus.

Cara Mendapat Kuota Belajar 10GB Telkomsel, Hanya Rp10, Bisa Akses Zoom hingga Google Classroom

Selama menumpang belajar, teman-teman Melkianus menerimanya dengan baik. Sehingga, ia tetap semangat belajar.

Melkianus juga menyisihkan sejumlah uang hasil kerjanya sebagai buruh untuk membeli ponsel pintar agar bisa belajar online dari rumah.

Sementara itu, ibunda Melkianus, Anastasi Mbela mengaku, dirinya tidak bisa membelikan anaknya ponsel karena tak memiliki uang. 

Sehari-hari, Anastasi mencari dan menjual kayu api untuk menghidupi anak-anaknya.

"Saya ini hanya kerja kayu api. Hasilnya tidak cukup untuk biayai hidup kami sekeluarga apalagi mau beli handphone. Beli beras untuk makan saja kami susah," ungkap Anastasi. 

Ia berharap, ada pihak yang membantu anaknya untuk membeli ponsel pintar agar anaknya bisa belajar online di rumah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demi Belajar Online, Melkianus Jadi Buruh untuk Isi Kuota Internet di Ponsel Teman"

 

Berita Terkini