Kisah Driver Ojol Mengaku Tidak Takut Corona: Ini Alasannya hingga Sempat Menolak Rapid Test

Editor: Anugerah Tesa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Driver Ojol tak takut corona

TRIBUNLOMBOK.COM - Seorang driver ojek online asal Tambora, Jakarta Barat mengaku tidak takut Corona.

Ia bicara tidak takut Corona saat ditanya oleh Najwa Shihab di Mata Najwa.

Meski mengaku tidak takut, namun driver ojek online bernama Hisam Masruri ini tetap memakai masker dan rajin cuci tangan.

"Saya pribadi masih (berani),

kalau di luar saya pakai masker, rajin cuci tangan untuk kebersihan, kalau pakai masker sendiri saya menghargai orang lain karena sebagian ornag takut sama corona,

kalau saya pribadi saya gak takut," kata Hisam Masruri dikutip dari akun Youtube Najwa Shihab.

Chord Gitar dan Lirik Lagu LDR - Raisa: Takkan Ada Rindu yang Terus Mengganggu

Najwa Shihab lantas menanyakan alasan Hisam Masruri tak takut Corona.

Pasalnya hingga kini sudah banyak yang menjadi korban dari virus corona.

"Kenapa gak takut, banyak yang terkena korban," kata Najwa Shihab.

Hisam Masruri beralasan jika memang Corona berbahaya, maka warga di Tambora sudah banyak yang menjadi korban.

" Awal-awal saya takut juga, cuman kesini-sini saya pikir saya tinggal di Kecamatan Tambora yang menurut saya padat,

tapi sampai saat ini saya belum pernah dengar apalagi lihat orang mati karena Corona," kata Hisam Masruri.

Najwa Shihab memastikan kembali Hisam Masruri tinggal di wilayah mana di Tambora.

Chord Gitar dan Lirik Lagu Setelah Kau Tiada - Cakra Khan: Terlambat Tuk Kembali dan Tuk Menanti

"Persisinya dimana ?" tanya Najwa Shihab.

"Di Tanah Sareal," kata Hisam.

"belum pernah tau orang yang terkena Covid di sana," timpal Najwa Shihab.

Hisam Masruri beralasan ia belum pernah mendengar ada warga Tambora yang sakit karena Corona.

"Saya ojek online otomatis keliling terus cari order,

jadi di daerah saya ini daerah padat, kalau Corona seberbahaya yang diberitakan otomatis di Tambora sudah tewas separo," kata Hisam Masruri.

 Berdasarkan peta Covid-19, menurut Najwa Shihab, di Tambora sudah ada 184 kasus virus corona dengan 39 kasus positif dan 5 orang meninggal.

"Di Tambora Tanah Sareal, di petanya postif 39 orang yang meninggal 5 orang, ada 184 kasus poistif, tapi tetep gak percaya ?" kata Najwa Shihab.

Hisam berdalih di wilayahnya sama sekali tak ada informasi mengenai data tersebut.

"Karena di sini gak ada berita-apa-apa,

ada yang katanya positif udah gitu aja, di belakang saya positif sampai sekraang orangnya masih sehat-sehat aja,

temen istri saya hamil sehat aja awalnya terus kejadiannya gimana terus di rapid test dia malah tenggorakan sakit malah jadi sakit setelah dicolok-colok," kata Hisam Masruri.

"Jadi menurut pak hisam gara-gara dirapid jadi sakit ?" tanya Najwa Shihab.

Hisam Masruri bercerita dari informasi sepotong yang ia terima, temannya juga bernasib demikian.

"Kawan saya memang awalnya sakitnya kaya semacam diabetes, masih normal bisa jalan setelah dibawa ke rumah sakit suntik ini suntik itu dirapid tes sekarang malah orangnya gak bisa jalan," kata Hisam Masruri.

Maka dari itulah, Hisam Masruri sendiri kini menolak untuk dites Covid-19

"Saya gak mau karena saya gak tau yang dicolokin ke saya itu isinya apa, dicolok-colok idungnya mulutnya," kata Hisam Masruri.

Hisam Masruri kini lebih takut bila ia tak bisa memenuhi kebutuhan keluarga.

"Kalau saya lebih takut saya tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga saya, ada anak istri,

Corona saya pribadi gak takut, saya takut kedepannya gimana kalau keadaan gini terus, biaya hidup kan sekarang mahal

tetap, saya menghargai orang lain," kata Hisam Masruri.

(TribunBogor/Sanjaya Ardhi)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Tidak Takut Corona, Driver Ojol di Tambora Ini Tak Mau Dites : Saya Gak Tau yang Dicolok Isinya Apa

Berita Terkini