HUT ke 80 RI

Momen HUT ke-80 RI, Lalu Muhamad Iqbal Serahkan PMP Bagi Anak Binaan LPKA Lombok Tengah

Sebanyak 36 anak binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Lombok Tengah mendapatkan Pengurangan Masa Pidana

|
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA
HUT RI KE-80 - Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal saat memberikan Pengurangan Masa Pidana (PMP) bagi anak binaan LPKA Lombok Tengah, Minggu (17/8/2025). Pemberian PMP Dasawarsa ini menjadi salah satu bentuk penghargaan negara bagi warga binaan, termasuk anak binaan. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM – Sebanyak 36 anak binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Lombok Tengah mendapatkan Pengurangan Masa Pidana (PMP) Dasawarsa pada momen Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Penyerahan PMP dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhamad Iqbal, didampingi Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan NTB, Anak Agung Gde Krisna, yang bertempat di Aula Lapas Perempuan Kelas III Mataram, Minggu (17/8/2025).

Kasi Registrasi dan Klasifikasi LPKA Loteng, Ahmad Saepandi, menjelaskan bahwa PMP Dasawarsa merupakan pengurangan masa pidana khusus yang diberikan setiap 10 tahun sekali.

“Besaran pengurangan adalah satu per duabelas dari lama pidana dengan maksimal tiga bulan,” ucap Saepandi.

Pemberian PMP Dasawarsa ini menjadi salah satu bentuk penghargaan negara bagi warga binaan, termasuk anak binaan.

Hal ini, lanjut dia, senantiasa menunjukkan perilaku baik serta mengikuti pembinaan dengan tertib selama menjalani masa pidana.

Sebelumnya, momen HUT ke-80 RI di LPKA Loteng juga dirangkai dengan kegiatan mempererat tali silaturahmi, tidak hanya antara petugas Lapas dan anak binaan, tetapi juga dengan warga setempat.

Menurut Saepandi, aksi sosial ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar, sekaligus wujud pengamalan nilai-nilai kemerdekaan dalam meningkatkan solidaritas sosial.

“Kami ingin peringatan HUT RI ke-80 tidak hanya dirayakan dengan upacara dan lomba, tetapi juga dengan aksi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Jaliludin.

Ia juga menyebutkan rasa kekeluargaan menjadi pondasi kuat yang harus dihidupkan, tidak hanya di dalam Lapas, tetapi juga di masyarakat sekitar.

Sebagai bapak asuh bagi anak binaan, menurutnya masyarakat sekitar juga sangat berperan dalam membentuk karakter anak-anak binaan.

“Bansos ini bukan hanya sekadar seremoni, namun ini bentuk dari cara kami membangun rasa kekeluargaan, tidak hanya di dalam Lapas namun di luar juga, hingga anak binaan kita bisa merasakan rumah, bukan hanya dari dalam namun dari luar,” katanya.

“Memang tidak secara langsung anak binaan berinteraksi, akan tetapi jika ada keluarga mereka (anak binaan) berkunjung, keluarganya bisa merasakan sambutan hangat dari masyarakat sekitar,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved