Wisata Lombok
Mengenal Desa Wisata Sade Lombok Tengah, Telah Dikunjungi Wisatawan Sejak 1983
Desa Wisata Sade di Desa Rembitan Kabupaten Lombok tengah. Kampung ini merupakan kampung hunian yang telah berusia 15 generasi.
Penulis: Sinto | Editor: Laelatunniam
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Kampung wisata Sade adalah salah satu dari 21 dusun yg ada di Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok tengah, NTB. Ada 90 kepala keluarga yang menempati rumah tradisonal.
Bangunan lain selain rumah di dalam kampung adalah 1 masjid, 15 berugak , 10 lumbung padi, 1 pelonggo, 1 Balen gamelan dan 2 toilet umum untuk wisatawan.
"Kampung ini merupakan kampung hunian yg telah berusia 15 generasi, dan telah membesar menjadi 9 kampung hunian di sekitarnya yaitu Sade Daye, Sade Lauk, Bontor Daye, Bontor Lauk, Panjar, Nampang, Lapuh, Kumbaq, Dan Pendong-endong," jelas ketua Pokdarwis Sade, Sanah saat ditemui Tribun, Minggu (10/8/2025).
Dikatakan Sanah, kampung ini dipimpin oleh seorang kepala dusun yang di sebut Jero Keliang.
Sade telah di kunjungi wisatawan asing sejak 1983 sehingga Sade bukanlah sebuah Desa wisata bentukan untuk sebuah atraksi pariwisata, namun Sade adalah pemukiman warga suku sasak. Suku Sasak adalah suku tertua di pulau Lombok.
"Saat ini Sade masih bertahan menjadi kampung tradisional dengan bangunan yang beratap alang-alang. Dinding anyaman bambu dan lantai rumah yang pada waktu tertentu di pel atau dibersihkan menggunakan kotoran kerbau/sapi," terang Sanah.
Lebih lanjut Sanah menyampaikan, hanya ada sekitar 100 unit bangunan di dalam kampung. Ketika ada warga yang membangun rumah baru harus membangun di luar karena sudah tidak ada tempat untuk bangunan baru.
Diketahui, saat ini Sade setiap harinya sangat ramai dikunjungi wisatawan mancanegara dan juga domestik.
Hal menjadi daya tarik untuk wisatawan adalah kehidupan warga yag masih mempertahankan tradisi, bangunan dengan arsitektur jaman dulu, tari-tarian sasak, tenunan tangan serta masih banyak yg bisa dilihat.
"Inilah yg membuat sade banyak dikunjungi, juga di sini pengunjung tidak dikenakan biaya masuk, tidak ada tiket hanya bila berkenan memberikan donasi di pintu masuk," beber Sanah.
Namun secara ekonomi, lanjut Sanah, Sade memberikan manfaat bagi semua dusun di Desa Rembitan dan juga desa lain karena banyak produk mereka yang di pasarkan di Sade.
"Semoga kami warga di sini tetap bisa mempertahankan keberadaan Sade sebagai kampung adat Sasak yang tersisa karena hampir tidak ada lagi pemukiman tradisional yang bisa dijumpai di Lombok. Inilah juga yang membuat wisatawan tetap datang ke sini sekalipun Sade sangat banyak kekurangannya," demikian Sanah.
Gili Air, Pulau Mini yang Bikin Ribuan Turis Tak Mau Pulang |
![]() |
---|
Bawa Tikar Buka Bekal, Asyiknya Piknik di Kebun Raya Lemor |
![]() |
---|
Bukit Batu Idung, Spot Sunrise dan Sunset Eksotis di Lombok Barat |
![]() |
---|
Wisata Alam Kekinian di Lombok Timur, Ini Daya Tarik Kedai Sawah Sembalun |
![]() |
---|
5 Desa Adat di Lombok yang Bisa Kamu Kunjungi di Akhir Pekan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.