Hari Anak Nasional

'Anak Kuat Indonesia Maju' Jadi Semangat Peringatan HAN 2025 di Lombok Utara

Pemerintah Kabupaten Lombok Utara menggelar peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 dengan semarak dan penuh makna, Rabu (23/7/2025)

Editor: Laelatunniam
ISTIMEWA
HARI ANAK NASIONAL - Suasana keceriaan anak anak di Lombok Utara saat acara peringatan HAN 2025 bersama Bunda Literasi Lombok Utara (Punky Handini Kusmalahadi Syamsuri),Kadis Perpustaakaan dan kearsipan Lombok Utara (Mochammad Wahyu Dharmawan) dan Program Manager Classroom of Hope (Rachael Conroy). 

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara menggelar peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 dengan semarak dan penuh makna, Rabu (23/7/2025), di Lapangan Tanjung.

Acara ini sekaligus dirangkaikan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-17 Kabupaten Lombok Utara, mengangkat tema 'Anak Kuat, Indonesia Maju'.

Kegiatan ini terselenggara atas kolaborasi antara Pemerintah Daerah bersama Gugah Nurani Indonesia (GNI), Classroom of Hope, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) KLU, serta Dinas Sosial Kabupaten Lombok Utara, dengan dukungan lintas instansi dan partisipasi aktif masyarakat.

Acara HAN 2025 dimeriahkan oleh berbagai kegiatan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan memberdayakan.

Anak-anak TK/PAUD mengikuti lomba mewarnai, sementara orang tua mendapatkan edukasi parenting bertema 'Pentingnya Peran Keluarga dalam Perlindungan Anak'

Ibu Wakil Bupati Lombok Utara Punky Handini Kusmalahadi Syamsuri, selaku Bunda Literasi, turut ambil bagian dengan membacakan cerita kepada anak-anak, menyampaikan pesan penting tentang perlindungan diri sejak dini, serta mengimbau orang tua untuk mengurangi ketergantungan anak pada gadget.

HARI ANAK NASIONAL - Suasana keceriaan anak anak di Lombok Utara saat acara peringatan HAN 2025 bersama Bunda Literasi Lombok Utara (Punky Handini Kusmalahadi Syamsuri),Kadis Perpustaakaan dan kearsipan Lombok Utara (Mochammad Wahyu Dharmawan) dan Program Manager Classroom of Hope (Rachael Conroy).
HARI ANAK NASIONAL - Suasana keceriaan anak anak di Lombok Utara saat acara peringatan HAN 2025 bersama Bunda Literasi Lombok Utara (Punky Handini Kusmalahadi Syamsuri),Kadis Perpustaakaan dan kearsipan Lombok Utara (Mochammad Wahyu Dharmawan) dan Program Manager Classroom of Hope (Rachael Conroy). (ISTIMEWA)

“Saya ingin anak-anak mengurangi penggunaan HP. Kalau sudah rewel, biasanya orang tua langsung memberikan gadget. Mari kita biasakan kembali bercerita kepada anak-anak sebagai bentuk kasih sayang dan edukasi,” ujarnya.

Bunda Literasi juga menekankan pentingnya pencegahan pergaulan bebas dan pernikahan dini guna menghindari risiko stunting akibat kehamilan usia muda.

Selain itu, dalam acara tersbut juga di meriahkan dengan kehadiran sejumlah stand OPD, seperti dinas sosial, dukcapil,dinas kesehatan,perpustakaan daerah,pkk,dikbudpora,dlh dan LPA dengan langsung memberikan layanan di lokasi

Program Manager Classroom of Hope, Rachael Conroy, mengungkapkan rasa bangganya atas keterlibatan aktif anak-anak dan orang tua dalam peringatan HAN kali ini.

Ia menegaskan komitmen organisasi dalam mendukung program pendidikan di Lombok Utara.

“Kami bersama Gugah Nurani Indonesia menjalankan program peningkatan kemampuan guru Bahasa Inggris, pengelolaan sampah, dan pencegahan pernikahan dini. Kami berharap program ini bisa berlanjut 5–10 tahun ke depan agar pemerintah bisa mandiri dan melanjutkan,” kata Rachael.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lombok Utara, Mochammad Wahyu Dharmawan, turut menyampaikan pentingnya budaya membaca bagi masa depan anak-anak.

“Masa depan tidak akan terwujud tanpa membaca. Karena itu, orang tua harus peduli terhadap bacaan anak-anaknya, termasuk dalam memilihkan bahan bacaan yang baik agar anak-anak tidak ‘liar’ dalam mencari informasi,” katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa Perpustakaan Daerah terus melakukan inovasi agar anak-anak tetap tertarik membaca melalui penyediaan konten digital yang ramah anak dan edukatif.

Melalui peringatan Hari Anak Di Lombok Utara ini, secara umum bertujuan sebagai kampanye edukatif bahwa anak-anak adalah aset masa depan bangsa dan menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya keluarga, namun juga masyarakat, pemerintah, dan semua unsur bangsa.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved