Bacaan Doa

Sebelum Mendaki, Berikut Doa Naik Gunung yang Bisa Kamu Amalkan

Selain mempersiapkan fisik dan peralatan yang memadai, berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT menjadi bagian penting ketika mendaki gunung.

|
Editor: Laelatunniam
Instagram btn_gn_rinjani
DOA NAIK GUNUNG - Salah satu sudut pendakian Gunung Rinjani yang tampak dipenuhi para pendaki. Selain mempersiapkan fisik dan peralatan yang memadai, berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT menjadi bagian penting ketika mendaki gunung. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Mendaki gunung bukan sekadar hobi bagi banyak orang, ini adalah bentuk pencarian diri, tantangan fisik, dan pelarian dari hiruk-pikuk dunia.

Aktivitas ini digemari oleh berbagai kalangan, baik anak muda maupun orang dewasa, karena sensasi bebas dan keindahan alam yang ditawarkannya.

Namun, di balik pesonanya, mendaki gunung menyimpan risiko besar. Cuaca ekstrem, medan yang berat, dan minimnya bantuan darurat membuat kegiatan ini penuh tantangan.

Karena itu, selain mempersiapkan fisik dan peralatan yang memadai, berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT menjadi bagian penting dari ikhtiar. Doa adalah senjata utama dalam menghadapi segala kemungkinan di alam terbuka.

Berikut ini tiga doa yang bisa diamalkan sebelum maupun saat mendaki gunung, sebagaimana dikutip TribunLombok.com dari NU Online.

Pertama, doa yang bisa dibaca ketika mendaki gunung agar selamat bersumber dari riwayat sahabat Ibnu Umar, yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari, jilid II, karya Muhammad Ismail al-Bukhari, halaman 637 Nabi bersabda;

لا إلهَ إلَّا اللَّه وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْك، ولَهُ الحَمْدُ، وَهُو عَلَى كلِّ شَيءٍ قَدِيرٌ، آيِبُونَ، تَائِبُونَ، عابِدُونَ، ساجِدُونَ، لِرَبِّنَا حَامِدُونَ، صدقَ اللَّه وَعْدَهُ، وَنَصَر عَبْده، وَهَزَمَ الأَحزَابَ وحْدَ

Lâ ilha illallhu wahdahu lâ syarîka lahu, lahul mulku wa lahul ḫamdu, wa huwa ‘ala kulli syai’in qadîr. Ayyibûna, tâ’ibûna, ‘âbidûna, sâjidûna, li rabbin ḥâmidûn, shadaqallâhu wa‘dahû, wa nashara ‘abdahû, wa hazamal ahzba wahdah.


Artinya; “Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Esa tak ada sekutu baginya. Kekuasaan dan pujian hanya milikinya. Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Kami kembali, bertobat, beribadah, bersujud, dan memuji pada Tuhan kami. Allah memastikan janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan membuat lari musuh-musuh-Nya dengan kekuatan-Nya sendiri.”

Kedua, bisa juga membaca doa ini agar mendapatkan perlindungan dari bahaya selama perjalanan.

Doa ini termaktub dalam Mirqah al-Mafatih (Ali ibn Sultan Muhammad al-Qari, Mirqah al-Mafatih syarh Misykat al-Mashabih, [Lebanon; dar Kutub Ilmiah, 201] Jilid IV, halaman 353), bahwa doa ini bisa dibaca di mana saja, agar mendapatkan kesalamatan dari Allah.

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أعُوذُ بِكَ مِنَ الهَدْمِ وأعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وأعُوذُ بِكَ مِنَ الغَرَقِ وَالحَرَقِ وَالهَرَمِ وَأعُوذُ بِكَ أن يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطانُ عِنْدَ المَوْتِ وأعُوذُ بِكَ أنْ أمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِراً وأعُوذُ بِكَ أن أمُوتَ لَديغاً

Allâhumma innî a‘ûdzubika minal hadmi wa a‘ûdzubika minat taraddî wa a‘ûdzubika minal gharaqi wal haraqi wal harami wa a‘ûdzubika an yatakhabbathanîsy syaithânu ‘indal maut wa ‘aûdzubika an amûta fî sabîlika mudbiran wa a‘ûdzubika an amûta ladîghan

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari reruntuhan (longsor), dan aku berlindung pada-Mu dari tergelincir, dan aku berlindung pada-Mu dari tenggelam (banjir), terbakar, dan tak berdaya. Dan aku berlindung pada-Mu apabila syetan menjerumuskan padaku ketika akan mati, dan aku berlindung pada-Mu apabila mati dalam keadaan berbalik arah dari jalan-Mu (murtad), dan aku berlindung pada-Mu apabila mati karena disengat.” (HR Abu Daud).

Ketiga, doa saat mendaki gunung yang bertujuan untuk memohon perlindungan dan keselamatan kepada Allah SWT dari segala bahaya yang mungkin terjadi selama pendakian.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved