Wisata Lombok

Berapa Lama Waktu Pendakian Gunung Rinjani? Ini Panduan Lengkapnya

Estimasi durasi pendakian Gunung Rinjani sangat bergantung pada jalur yang dipilih, kondisi fisik pendaki, dan cuaca. Umumnya

Editor: Laelatunniam
KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA
JALUR NAIK RINJANI : Jalur Turun Gunung Rinjani via Torean yang Ada di Tepi Jurang. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Gunung Rinjani merupakan salah satu destinasi pendakian paling populer di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.

Dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl), gunung berapi ini menjulang gagah di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan menjadi gunung tertinggi kedua di Indonesia setelah Gunung Kerinci.

Tak hanya soal ketinggian, pesona alam Gunung Rinjani menyimpan daya tarik luar biasa yang membuat para pendaki, baik lokal maupun mancanegara, rela menantang medan berat demi mencapai puncaknya.

Mengapa Gunung Rinjani Begitu Menarik?
Gunung Rinjani tidak hanya menyuguhkan tantangan fisik, tetapi juga memanjakan mata dan jiwa dengan pemandangan alam yang spektakuler.

Pendaki akan melewati lembah dan bukit savana, Danau Segara Anak yang memikat dengan air biru kehijauan, Gunung Barujari, gunung berapi aktif di tengah danau, Kawah luas, air terjun alami, hingga mata air panas.

Saat malam tiba, langit di area camping pinggir Danau Segara Anak menjadi lukisan langit bertabur bintang, menjadikan pengalaman mendaki makin tak terlupakan.

Jalur Pendakian Gunung Rinjani
Untuk mencapai puncak Rinjani, ada enam jalur resmi pendakian, yaitu:

Sembalun (favorit karena hemat elevasi)
Senaru (paling populer dan relatif mudah)
Aik Berik
Timbanuh
Tete Batu
Torean (jalur alternatif dengan lanskap indah)

Setiap jalur memiliki keunikan dan tingkat kesulitan masing-masing. Oleh karena itu, penting memilih jalur sesuai tingkat kebugaran dan tujuan pendakian Anda.

Berapa Lama Waktu Pendakian Gunung Rinjani?

Estimasi durasi pendakian Gunung Rinjani sangat bergantung pada jalur yang dipilih, kondisi fisik pendaki, dan cuaca. Umumnya, pendakian memakan waktu 2 hingga 5 hari. Berikut ini beberapa opsi populer:

1. Pendakian Terpendek: 2 Hari 1 Malam

Rute ini biasanya melalui jalur Senaru hingga ke bibir kawah (Plawangan Senaru). Ideal untuk pendaki yang tidak mengejar puncak namun ingin menikmati Danau Segara Anak dari ketinggian. Estimasi waktunya:

Hari Pertama: Pendakian selama 6–7 jam dari Desa Senaru (601 mdpl) hingga camp area di Plawangan Senaru (2.641 mdpl).
Hari Kedua: Menikmati sunrise dan kembali turun melalui jalur yang sama.

2. Pendakian Populer: 3 Hari 2 Malam

Rute ini biasanya melalui jalur Sembalun ke puncak Rinjani, cocok untuk pendaki yang ingin mencapai puncak sambil menikmati waktu yang cukup di Danau Segara Anak. Rinciannya:

Hari Pertama: Pendakian dari Sembalun ke Plawangan Sembalun (camp area).
Hari Kedua: Summit attack pada dini hari menuju puncak (3726 mdpl) selama 3–4 jam, lalu turun ke Danau Segara Anak untuk bermalam.
Hari Ketiga: Turun melalui jalur Senaru atau Torean.

Durasi Pendakian Berdasarkan Asal Pendaki

Pendaki lokal dan Asia: Umumnya menempuh jalur selama 3 hingga 4 hari agar tetap dalam kondisi prima.
Pendaki mancanegara (Eropa & Amerika): Dengan postur dan stamina lebih tinggi, sebagian dapat menyelesaikan rute dalam 2 hari saja.

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved