Cerita Awal Emil Audero Jadi Kiper: Bermula dari Gantikan Rekannya yang Tak Hadir

Dalam perbincangan santai di Podcast Tribun Lombok yang tayang Jumat (13/6/2025), Edi bercerita Emil kecil awalnya bukan sebagai penjaga gawang.

Editor: Laelatunniam
Dok. Tribun Lombok
PERJALAN KARIR EMIL- Edi Mulyadi, ayahanda kiper Timnas Indonesia Emil Audero. Dalam perbincangan santai di Podcast Tribun Lombok yang tayang Jumat (13/6/2025). Edi bercerita Emil kecil awalnya bukan sebagai penjaga gawang. 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Edi Mulyadi, ayah dari kiper Timnas Indonesia Emil Audero, mengenang masa kecil putranya saat tumbuh di Italia.

Dalam perbincangan santai di Podcast Tribun Lombok yang tayang Jumat (13/6/2025), Edi bercerita Emil kecil awalnya bukan sebagai penjaga gawang.

Perjalanan Emil di dunia sepak bola dimulai sejak usia lima tahun.

“Kami punya teman, dia ngelatih anak-anak di klub lokal. Sebenarnya minimal usia masuk enam tahun, tapi Emil baru lima tahun. Tapi akhirnya dia diizinkan ikut latihan,” cerita Edi.

Ia mengenang betul bagaimana anaknya harus membawa tas yang hampir sebesar badannya sendiri.

“Tas itu hampir setinggi dia. Tapi itu bagian dari pelajaran disiplin,” lanjutnya.

Emil pun rutin berjalan kaki dari rumah ke tempat latihan, meskipun usianya masih sangat kecil.

“Kami cuma mengantar sampai depan. Setelah itu dia masuk sendiri. Yang saya perhatikan, sejak kecil disiplin itu sudah ditanamkan.”

Di awal kariernya, Emil bermain sebagai pemain sayap. Namun sebuah momen penting mengubah jalan hidupnya.

“Waktu dia umur 7 atau 8 tahun, timnya bertanding tapi kipernya nggak hadir. Pelatih nanya siapa mau gantiin, dan Emil langsung angkat tangan,” kenang Edi.

“Eh ternyata mainnya bagus, nangkap bola juga oke, timnya menang. Dari situ pelatihnya bilang Emil punya bakat jadi kiper,”lanjut Edi

Melihat potensi tersebut, keluarga membawa Emil ke pelatih khusus kiper bernama Marco Locati.

“Setelah diskusi, kami bawa dia ke Locati di kota yang sama. Di saat bersamaan, kebetulan juga ada pembukaan Akademi Juventus untuk anak-anak,” kata Edi.

“Kami juga nggak nyangka, dari sekian banyak peminat dan dengan segala keterbatasan, Alhamdulillah Emil bisa masuk,”lanjut Edi.

Ternyata, Marco Locati bukan sosok sembarangan. Belakangan diketahui bahwa ia juga merupakan salah satu pencari bakat Juventus.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved