Pertamina Patra Niaga
Pertamina Tambah Distribusi LPG di Mataram dan Sekitarnya untuk Pastikan Stok Aman Pasca Idul Adha
Stok LPG 3 kg di pangkalan untuk Kota Mataram dan sekitarnya masih aman, namun pada umumnya sampai hari ini serapan masih tinggi
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pasca hari raya Idul Adha terjadi kelangkaan LPG 3 kilogram di Kota Mataram, masyarakat sempat kesulitan mendapatkan gas melon tersebut.
Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melalui Sales Area Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk klaster Kota Mataram, telah melakukan pengecekan lapangan termasuk agen dan pangkalan setempat.
Stok di pangkalan untuk Kota Mataram dan sekitarnya masih aman, namun pada umumnya sampai hari ini serapan masih tinggi. Barang lebih cepat habis di pangkalan dibanding kondisi biasanya.
"Pertamina sudah melakukan pengecekan dan dari hasil penelusuran, ditemukan lonjakan konsumsi LPG 3 kg di Kota Mataram dan sekitarnya ditengarai tingginya penggunaan LPG 3 kg saat momen Idul Adha pekan lalu yang bersamaan dengan libur panjang sehingga banyaknya wisatawan yang beraktifitas di Lombok.
Sejak pekan lalu hingga pekan ini juga sedang banyak hajatan (pernikahan), kondisi ini kemudian menyebabkan masyarakat panic buying sehingga menimbulkan isu kelangkaan LPG 3 kg," jelas Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus.
Ahad menyampaikan pada momen Idul Adha pekan lalu, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melalui Sales Area NTB telah melaksanakan penyaluran fakultatif sebagai antisipasi permintaan yang tinggi untuk LPG 3 kg.
Penyaluran fakultatif yang diberikan hingga 98 persen dari rata-rata penyaluran harian, dengan total lebih dari 20 ribu tabung.
Baca juga: Pertamina Siapkan 160 Ribu Tabung LPG untuk Penuhi Kebutuhan Warga Jelang Idul Adha 2025
Penyaluran fakultatif sebagai tambahan penyaluran pada hari-hari tertentu salah satunya Idul Adha ini telah dilaksanakan melalui koordinasi dengan pemerintah daerah setempat, jumlah yang diberikan juga sesuai dengan estimasi kebutuhan.
"Kondisi pembelian LPG 3 kg dengan rangkaian perayaan hingga saat ini terjadi dalam jumlah cukup banyak di atas kebutuhan normal rumah tangga, sementara pembelian oleh pengecer dibatasi oleh pangkalan sesuai aturan yakni 10 persen dari alokasi pangkalan,” kata Ahad.
Di sisi lain pangkalan lebih mendahulukan pembelian ke konsumen langsung dibandingkan kepada pengecer. Atas kondisi ini, pihak Pertamina Patra Niaga telah menambahkan alternatif dengan rencana penyaluran ekstra dropping.
“Agar situasi tetap kondusif, kami himbau kepada masyarakat untuk dapat melakukan pembelian sesuai peruntukan karena nyatanya masih banyak terdapat penggunaan LPG 3 kg yang tidak tepat sasaran di konsumen pengguna seperti "Horeka" dan peternakan. Koordinasi lintas sektor sangat dibutuhkan sebagai upaya penyaluran LPG bersubsidi 3 kg agar tepat sasaran," tutup Ahad.
(*)
