Economic Talk NTB

'Mempercepat Tetesan Kemakmuran KEK Mandalika' Jadi Tema Diskusi Lintas Sektor di Economic Talk NTB

Dalam upaya mendorong percepatan distribusi manfaat ekonomi dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika kepada masyarakat, TribunLombok.com menggelar

|
Editor: Laelatunniam
TRIBUNNLOMBOK.COM/FIKRI
ECONOMIC TALK NTB : Suasana diskuis Economic Talk NTB di Ballroom Pullman Lombok Mandalika, Kamis (24/4/2025). Acara ini mengangkat tema “Mempercepat Tetesan Kemakmuran KEK Mandalika” dan menghadirkan sejumlah narasumber dari sektor pemerintahan, industri pariwisata, dan dunia pendidikan. 

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH – Dalam upaya mendorong percepatan distribusi manfaat ekonomi dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika kepada masyarakat, TribunLombok.com menggelar talkshow bertajuk Economic Talk NTB di Ballroom Pullman Lombok Mandalika, pada Kamis (24/4/2025).

Acara ini mengangkat tema “Mempercepat Tetesan Kemakmuran KEK Mandalika” dan menghadirkan sejumlah narasumber dari sektor pemerintahan, industri pariwisata, dan dunia pendidikan.

Talkshow ini menjadi forum diskusi strategis yang mempertemukan para pemangku kepentingan untuk membahas bagaimana Mandalika sebagai destinasi pariwisata super prioritas dapat lebih cepat memberikan dampak nyata bagi masyarakat lokal, khususnya di Lombok Tengah.

Hadir sebagai narasumber  dalam acara ini antara lain Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri, General Manager The Mandalika Wahyu M Nugroho, General Manager Pullman Lombok Mandalika Budi Wahjono dan Pudir I Poltekpar Lombok Dr. Amirosa Riasatiadji.

Diskusi dibuka dengan pemaparan dari Wahyu Nugroho yang menegaskan, pembangunan kawasan Mandalika tidak boleh hanya berfokus pada infrastruktur fisik tetapi juga non fisik. Menurutnya, pengembangan yang berkelanjutan harus menyentuh sektor-sektor penunjang lain seperti SDM lokal, UMKM, dan ekosistem ekonomi kreatif.

Dalam sesi pemaparannya, Wahyu memaparkan rencana pengembangan kawasan Mandalika ke depan, tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik tetapi juga pada aspek non fisik.

Hal ini mencakup peningkatan kapasitas sumber daya manusia lokal, pemberdayaan UMKM, serta penguatan ekosistem ekonomi kreatif agar manfaat KEK Mandalika dapat dirasakan secara merata.

“Mandalika bukan hanya proyek fisik, tetapi sebuah proses panjang untuk menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru,” ujar Wahyu.

Sementara itu, General Manager Pullman Lombok Mandalika memberikan pandangan dari sudut industri perhotelan dan pariwisata. Ia menyoroti tantangan nyata yang dihadapi pelaku usaha, terutama keterbatasan konektivitas dan infrastruktur pendukung seperti public transport.

Menurutnya, salah satu kendala dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan adalah minimnya pilihan transportasi publik yang menghubungkan satu destinasi ke destinasi lain di kawasan Mandalika.

Hal ini berdampak pada pengalaman wisatawan, yang pada akhirnya bisa menurunkan minat kunjungan jika tidak segera ditangani.

“Kalau tidak ada konektivitas, wisatawan bisa kapok. Kita butuh sistem transportasi yang terintegrasi dan berkelanjutan agar sektor ini terus tumbuh,” tegasnya.

Dr. Ami menambahkan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan industri. Ia menegaskan bahwa pengembangan SDM harus mengikuti arah pertumbuhan kawasan, agar tenaga kerja lokal siap bersaing secara global dan mampu mengisi posisi strategis di sektor pariwisata dan perhotelan.

“Kami ingin anak-anak muda NTB tidak hanya menjadi penonton, tapi pelaku utama di kampung halamannya sendiri,” tegasnya.

Bupati Lombok Tengah, yang hadir sebagai narasumber utama, membagikan cerita tentang proses panjang pengembangan Mandalika, mulai dari masa perencanaan hingga menjadi kawasan strategis nasional. Ia menekankan bahwa salah satu kunci sukses pengembangan Mandalika adalah terjaminnya keamanan dan kenyamanan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved